Telegram Jadi Media Favorit Bandar Narkoba Jual Kokain

Telegram.
Sumber :
  • Cashcash Pro

VIVA – Aplikasi pesan instan Telegram menjadi media sosial favorit para bandar narkoba untuk bertransaksi narkoba jenis kokain. Kabarnya, mereka menjual kokain seharga 1.600 poundsterling atau Rp31 juta di platform milik Pavel Durov tersebut.

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Mengutip situs Mirror, Selasa, 18 Agustus 2020, salah satu grup bandar narkoba di Telegram bernama Cocaine Central diketahui mengatur lelang bisnis, termasuk daftar harga dan gambar dari sebuah kubus yang terbuat dari bubuk kokain.

Salah satu pengiriman bernama 777, juga digunakan di dunia sebagai merek kokain yang memiliki mutu tinggi. Penjualannya diberi nama UK Pablo, merujuk pada raja obat bius Kolombia bernama Pablo Escobar serta mengaku barang jualannya sebagai kokain terbaik di Telegram.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Para pelanggan kokain di Telegram ini merupakan pedagang di jalanan. Mereka membelinya menggunakan mata uang digital, Bitcoin, dan akan menjual kembali dengan harga 50 poundsterling atau hampir Rp1 juta. Bukan hanya kokain, narkoba lainnya yang dijual di Telegram antara lain Forbidden Fruit dan Marijuana Liberty Haze.

Bandar narkoba ini menyembunyikan kejahatannya lewat aplikasi yang terkenal dengan enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption). Fitur itu menjamin percakapan akan hanya bisa dilihat oleh orang yang saling berkomunikasi dan bukan pihak lain di luar obrolan.

Mau Beli Avanza atau Veloz Bekas, Segini Harga dan Pajak Tahunannya

Pengungkapan kejahatan via Telegram ini hanya berselang satu bulan dari peretasan sistem pesan asal Belanda bernama EncroChat oleh Inggris. Badan Kejahatan Nasional Inggris ikut ambil bagian dalam operasi pemberantasan narkoba tersebut.

Tercatat ada 700 penangkapan dalam penangkapan itu dan uang tunai sebesar 54 juta poundsterling (Rp1,04 triliun) serta dua ton narkoba jenis kokain. Operasi tersebut bagian dari kegiatan penyergapan hampir dua bulan di seluruh Uni Eropa.

[Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di acara Halalbihalal 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 25 April 2024]

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

 Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan impor bawang merah.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024