Alat Ini Bisa Deteksi COVID-19 dalam Waktu 60 Detik

ilustrasi tes COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Bagi sebagian orang tes swab begitu menyeramkan karena memasukkan sebuah benda panjang ke dalam lubang hidung. Ketakutan itu nampaknya bisa sedikit terobati karena sebuah perusahaan rintisan atau startup bernama Breathonix asal Singapura membuat alat uji COVID-19 hanya dengan bernafas.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Alatnya bernama Volatile Organic Compounds atau VOC. Mesin ini bisa mendeteksi apakah seseorang terkena COVID-19 atau tidak hanya dalam waktu 60 detik saja, seperti dilansir dari laman Mashable, Senin, 26 Oktober 2020.

Para peneliti dari startup tersebut mengembangkan tes dengan mendeteksi senyawa organik volatil dalam nafas seseorang lalu memasukkannya dalam sampel. Kemudian ditempatkan dalam spektrometer massa untuk pengukuran. Selanjutnya, piranti lunak mesin pembelajaran atau machine learning software menganalisa sampel dan hasilnya bisa dilihat dalam satu menit.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

"Jadi, sebuah penyakit bisa menimbulkan perubahan spesifik pada senyawa. Nah, perubahan itu bisa dideteksi lewar nafas. VOC bisa jadi alat pengukur penanda penyakit seperti COVID-19," kata CEO Breathonix, Jia Zuhan.

Ia bersama para peneliti mengklaim jika alatnya sudah melakukan pengujian 180 pasien dengan tingkat keberhasilan mencapai 90 persen. Menurut Zuhan, alat ciptaannya itu akan sangat berguna bagi daerah yang membutuhkan alat uji cepat dengan lalu lintas tinggi.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"VOC berbentuk seperti corong sebagai tempat mulut para pasien mengeluarkan napas. Alat ini hanya dipakai satu kali saja untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang," ungkap COO Breathonix, Du Fang. Selain itu dirinya mengaku jika corongnya memiliki katup satu arah dan perangkap air liur, sehingga air liur pasien tidak akan masuk ke dalam mesin Breathonix.

Pasien Imunodefisiensi Primer minta terapi IDP masuk ke Formularium Nasional

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Tanpa pengobatan yang tepat, pasien dengan IDP akan mengalami infeksi berulang dan berat, meningkatkan angka perawatan rumah sakit, bahkan kematian,

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024