WhatsApp Bikin Ulah, Turki Dorong Warganya Hijrah ke Aplikasi Lokal
- TRT World
VIVA – Pemerintah Turki mendorong warganya untuk hijrah dari WhatsApp ke aplikasi pesan instan lokal bernama BiP. Aplikasi ini buatan operator seluler terbesar di Turki bernama Turkcell.
Langkah ini sebagai antisipasi atas ulah WhatsApp yang mengeluarkan kebijakan privasi baru yang membolehkan Facebook dan anak usahanya mengambil data pribadi pengguna.
Baca: Aplikasi Signal Kalahkan WhatsApp
Pembaruan ini berlaku untuk pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Turki langsung mengawasi dengan ketat pembaruan tersebut. Tiga lembaga negara di Turki, Biro Pers Kepresidenan, Kementerian Pertahanan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha, menyatakan bahwa mereka segera memindahkan grup komunikasinya ke aplikasi BiP.
Bahkan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Turki (KPPU Turki / Turkish Competition Board) sedang menyelidiki platform pesan instan WhatsApp yang baru saja memperbarui kebijakan privasi mereka.
"Kami sudah mengadakan penyelidikan terhadap Facebook dan WhatsApp dan menangguhkan permintaan untuk membagikan data privasi pengguna mereka," demikian keterangan resmi KPPU Turki, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 12 Januari 2021.
Anadolu Agency juga menjelaskan BiP memperoleh lebih dari 1,12 juta pengguna baru hanya dalam waktu 24 jam, dan memiliki lebih dari 53 juta pengguna di seluruh dunia sejak didirikan pada 2013, menurut data yang dibagikan oleh Turkcell, pada Minggu, 10 Januari kemarin.
Sebagai aplikasi yang menawarkan layanan pesan, panggilan suara, dan video HD, BiP terus menjadi pilihan konsumen di 192 negara. Di antara fitur-fiturnya yang khas adalah opsi pesan yang dapat hilang, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan dengan aman, karena pesan tersebut dapat dihilangkan di sisi penerima dalam waktu yang ditentukan oleh pengirim.
Selain itu dengan tombol daruratnya, BiP memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi dan situasi dengan 10 orang yang telah ditentukan sebelumnya, baik melalui pesan BiP maupun SMS. Layanan ini dibutuhkan jika terjadi bencana alam.
Fitur darurat tersebut memungkinkan akses ke telepon darurat - seperti ambulans, pemadam kebakaran, kepolisian. Fitur lainnya, yakni fitur terjemahan, memungkinkan para pengguna mengobrol dalam 106 bahasa berbeda selama pengguna mengirim pesan instan.
Pada tahun lalu, sebagian besar saham Turkcell dimiliki lembaga investasi pemerintah Turki, yakni Turkey Wealth Fund. Menanggapi isu ini, juru bicara Facebook mengklaim pembaruan kebijakan privasi ini tidak akan berdampak pada privasi di platform WhatsApp.
Menurutnya, Facebook, selaku perusahaan induk WhatsApp, berkomitmen untuk memberikan platform komunikasi yang aman dan pribadi untuk semua orang.
Turki tahun lalu mengeluarkan undang-undang yang mendukung pengawasan dari pemerintah terhadap perusahaan asing. Penyelenggara media sosial turut terdampak aturan ini, antara lain dengan larangan dan denda.