Joe Biden Batalkan Perintah Eksekutif Donald Trump, Huawei dan Xiaomi?

Huawei dan Presiden AS Joe Biden.
Sumber :
  • GizChina

VIVA – Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 yang baru saja dilantik, langsung membatalkan sejumlah kebijakan kunci yang dibuat masa kepimpinan Donald Trump. Lalu, apakah pembatalan ini akan berpengaruh pada penghapusan hukuman terhadap Huawei dan Xiaomi?

Seperti diketahui Huawei masuk daftar entitas dan Xiaomi yang ada di daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS lewat perintah eksekutif. Jika menilik ke belakang, Huawei diklaim pemerintahan Trump sebagai mata-mata China. Oleh sebab itu, seluruh perusahaan asal AS dilarang untuk melakukan kerja sama dengan mereka.

Salah satu yang terdampak adalah Google. Sedangkan Xiaomi dicurigai memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat China. Imbasnya, investor AS tidak bisa lagi berinvestasi di Xiaomi. Para investor juga dilarang membeli saham dan sekuritas yang berkaitan dengan perusahaan teknologi milik Lei Jun tersebut.

Kendati demikian, perintah eksekutif yang dibatalkan Biden yang dibuat oleh Trump meliputi perubahan iklim, imigrasi, hubungan rasial, dan penanganan pandemi COVID-19.

Sayangnya, hukuman terhadap Huawei dan Xiaomi belum termasuk di dalamnya. Menurut laman Phone Arena, Kamis, 21 Januari 2021, analis Wedbush Securities, Dan Ives, tidak percaya bahwa Biden akan bertindak cepat untuk melepas hukuman terhadap perusahaan teknologi China.

"Kami yakin banyak risiko semikonduktor berada di belakang pemasok chip, karena perusahaan seperti TSMC dan WDC telah menarik Huawei keluar dari perkiraan mereka. Kami juga tidak berharap pemerintahan Biden untuk menghapus kebijakan itu dalam waktu dekat ini," jelas Ives.

Meski begitu, ia melihat Biden akan melonggarkan aturan untuk beberapa perusahaan teknologi China. "Huawei mungkin jadi yang terakhir untuk bangkit," ungkapnya.

Joe Biden Won't Support an Israeli Counterattack on Iran

Langkah pembebasan ini juga akan memudahkan pemerintahan baru AS untuk menyelesaikan masalah pencurian IP daripada pelanggaran keamanan. Karena, tidak ada juga pihak yang bisa membuktikan bahwa Huawei mengumpulkan data intelijen untuk melakukan aktivitas mata-mata.

Apple.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024