Teknologi Ini Diklaim Bikin Aplikasi Jadi Lebih Mudah

Ilustrasi aplikasi.
Sumber :
  • The APP Company

VIVA – Sejak dunia memasuki revolusi industri 4.0 beberapa tahun terakhir, digitalisasi begitu terasa hampir di semua lini. Disrupsi digital mulai menuntut banyak pihak untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar bisa bertahan.

Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024

Salah satu tren yang terus berkembang adalah munculnya platform atau aplikasi, khususnya pada perangkat seluler (mobile apps), yang memudahkan hampir semua aktivitas masyarakat.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA dengan judul “At Full Velocity: Resilient and Racing Ahead”, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang tumbuh pesat dan diprediksi akan mencapai US$124 miliar (Rp1.739 triliun) pada 2025.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Selama ini ada anggapan bahwa aplikasi hanya sebagai salah satu pilihan engagement antar penyedia layanan dengan pengguna. Padahal, sejatinya aplikasi saat ini sudah masuk menjadi sebuah persaingan bisnis.

"Itu artinya, pengembangan aplikasi merupakan fondasi dari perputaran bisnis yang dapat membangun ekonomi digital di Indonesia. Artinya, lewat aplikasi, ekosistem ekonomi digital Indonesia bisa jauh lebih kuat," kata Regional Business Development Manager PT ACA Pacific Indonesia, Baran Abdaha, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 3 Februari 2021.

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Hal ini yang mendorong Siemens Digital Industries Software meluncurkan Mendix, produk perangkat lunak (software) dengan teknologi low-code yang memudahkan pengembangan mobile apps maupun aplikasi desktop dengan penggunaan coding yang minimal. Di Indonesia, Mendix didistribusikan PT ACA Pacific Indonesia.

Dengan mengadopsi Mendix sebagai low-code application platform, ungkap Baran, akan membantu menekan barriers of entry ketika sebuah perusahaan memutuskan membangun aplikasi, baik untuk kebutuhan internal maupun pendekatan ke pelanggan.

Selama ini pengembangan sebuah aplikasi yang dilakukan perusahaan tidak semudah membicarakannya. Menurut Baran, sekitar 55 persen perusahaan di dunia membutuhkan waktu enam bulan sampai tiga tahun untuk mengembangkan aplikasi mulai dari penyusunan ide hingga siap diluncurkan.

Sementara lewat Mendix, speed, collaboration, dan control digabungkan untuk menghasilkan perangkat lunak yang membantu bisnis beradaptasi dengan transformasi digital menjadi mudah.

"Teknologi low-code yang dipakai memungkinkan proses pengembangan sebuah aplikasi dari penyusunan konsep hingga diluncurkan menjadi lebih singkat. Hal tersebut juga sejalan dengan target pemerintah untuk memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital hingga tahun 2035," jelas Baran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya