-
VIVA – Saat ini baru lima perusahaan teknologi yang bisa mengembangkan chipset atau prosesor untuk ponsel pintar atau smartphone. Tiga di antaranya Samsung, Apple dan Huawei, serta dua lainnya MediaTek asal Taiwan dan Qualcomm dari Amerika Serikat (AS).
Namun, Xiaomi tidak mau kalah. Raksasa teknologi China itu diketahui mencoba melakukan hal yang sama dengan membuat chipset sendiri bernama Surge S1. Bahkan, Xiaomi terus meningkatkan investasinya di chipset karena melihat kekonyolan AS terhadap rekan senegaranya, Huawei Technologies.
Baca: Casio Rilis Smartwatch, Harganya Setara Ponsel Xiaomi Mi 11
Hal ini lantas memicu kampanye nasional untuk mengurangi ketergantungan China pada teknologi asing, terutama negeri Paman Sam. Xiaomi kemudian melakukan aksi korporasi dengan membeli 34 perusahaan produsen chipset di negaranya sendiri sejak 2019 hingga Maret 2021, seperti dikutip dari situs Kr-Asia, Minggu, 4 April 2021.
Langkah tersebut juga menambah kepemilikan Xiaomi di hampir 25 perusahaan hardware atau perangkat keras lainnya di luar semikonduktor. Raksasa teknologi milik Lei Jun ini membidik pengembang dan pembuat peralatan chipset, startup dan pembuat tampilan canggih, lensa dan otomatisasi kamera, dan peralatan presisi.