Erick Thohir: Tak Perlu Repot Lagi Kontak Dokter hingga Tebus Obat

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Kementerian BUMN

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan beberapa perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang layanan kesehatan (healthcare) meluncurkan aplikasi FitAja! untuk memperluas akses digital healthcare superApp atau berbagai macam layanan kesehatan dalam satu aplikasi.

Holding BUMN InJourney Siap Sambut Mudik dan Libur Lebaran 2024

Adapun perusahaan BUMN yang bersinergi ini adalah Mandiri Inhealth, Mandiri Capital Indonesia, Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Bio Farma, BRI Life, BNI Life, Axa Mandiri Financial Services, dan Pertamina Bina Medika IHC.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan aplikasi FitAja! mempermudah penggunaan layanan kesehatan melalui sarana aplikasi digital dan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan melalui satu aplikasi digital kepada seluruh masyarakat Indonesia.

MIND ID Pastikan Beri Kemanfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

"Semua aktivitas yang selama ini merepotkan pasien dan keluarganya, seperti menelepon dokter, mengantre, mengisi form, sampai tebus obat, kini bisa dilakukan langsung di satu aplikasi, FitAja!," ungkap Erick, Jumat, 23 Juli 2021.

Curhat Kementerian BUMN Punya Dana Melimpah Buat Genjot UMKM, Tapi Terbentur Aturan OJK 

Ia melanjutkan, peserta dapat mengakses berbagai macam kemudahan sehubungan dengan kebutuhan pemeliharaan kesehatan. Baik pencegahan maupun pengobatan dan memberikan kemudahan akses konsultasi kepada peserta seperti telemedicine, e-receipt, e-claims, info provider, pesan dan antar obat, hingga gaya hidup sehat.

"Dengan fondasi itulah, maka kami mengambil peran aktif dalam penyediaan fasilitas dan juga kualitas layanan yang prima dengan aplikasi FitAja!," jelasnya. Aplikasi ini sudah bisa diunduh melalui Google Play Store dan Apple Store.

Sebagai informasi, FitAja! merupakan transformasi dari Mandiri Inhealth Mobile (MiMo) yang sudah digunakan oleh para peserta Mandiri Inhealth dan memiliki ekosistem kesehatan secara luas. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dan atau pengguna aplikasi dalam menghadapi new normal.

Kondisi masyarakat yang saat ini lebih aktif menggunakan smartphone dan semangat untuk memberikan layanan kesehatan tanpa perlu khawatir akan risiko penularan COVID-19 merupakan spirit awal pengembangan aplikasi layanan kesehatan berbasis digital tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya