Oppo Tak Tertarik Merebut Takhta Vivo

Persaingan ketat Oppo Vs Vivo.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Laporan terbaru firma riset pasar Canalys untuk Top Smartphone Vendors Kuartal-III 2021 menyebutkan bahwa Vivo berada di posisi puncak dalam daftar tersebut.

DJKI - Tokopedia Bantu Kembangkan Usaha Produk Indikasi Geografis

Posisi kedua ditempati Oppo. Vivo mengamankan persentase 23 persen pangsa pasar dari total 9,3 juta unit smartphone yang dikapalkan pada kuartal ketiga tahun ini di Indonesia.

Menanggapi riset Canalys, Oppo mengaku tidak memiliki strategi untuk menyalip Vivo. Alasannya karena data yang didapatkan Canalys merupakan jumlah perangkat yang diimpor dari luar negeri.

Ribuan Produk Kerajinan RI Bakal Banjiri Pasar Kanada

Sementara Oppo hanya menggunakan angka dari data yang terjual.

"Kalau kita (Oppo) mau menyalip mereka (Vivo) artinya kita harus impor lebih banyak. Kalau begitu, buat apa kami punya pabrik perakitan cukup besar di Indonesia? Jadi, lebih baik kami produksi dari pabrik sendiri saja," kata Public Relations Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto, kala berbincang dengan VIVA Tekno dan sejumlah media belum lama ini.

MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024, Begini Respons Pelaku Pasar Keuangan

Raksasa teknologi China tersebut juga mengatakan bahwa penjualan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu karena diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), khususnya pada aktivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pada 2020, atau ketika pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia awal Maret, Oppo hanya memiliki perangkat flagship Find X2 dan Find X2 Pro yang mana harga masing-masing Rp11 juta dan Rp15 juta. Tentu saja, lanjut Aryo, situasi saat itu sangat tidak menguntungkan.

"Tapi lambat laun naik. Kebetulan waktu itu ada Oppo A53 yang nolong (bisnis) kita. Sedangkan, kenaikan tahun ini persentase angkanya ada pada posisi 3 hingga 8 persen," jelas Aryo.

Ia mengakui jika produk Oppo yang paling banyak diminati adalah Reno6 4G, dan diikuti Oppo A16 yang rilis tahun ini. Sementara Oppo A53 kembali dihadirkan karena banyaknya permintaan fans.

"Harga ponsel yang paling dicari konsumen Indonesia yang harganya di kisaran Rp2-3 juta," ungkapnya.

Namun, ada alasan lain mengapa Oppo tidak tertarik merebut posisi Vivo. Di tengah pandemi COVID-19, menurut catatan Counterpoint, Oppo muncul sebagai pemimpin dengan pangsa pasar 22 persen, naik 2 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Oppo disebut tidak terdampak kekurangan komponen selama kuartal tersebut. Rival Realme dan Xiaomi itu hanya terdampak dari lonjakan kasus COVID-19 dan PPKM pada fasilitas manufaktur Oppo di Indonesia.

Sementara vendor smartphone Samsung berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 19 persen. Kenaikan 3 persen dari periode yang sama di tahun lalu karena didorong oleh peluncuran produk baru. Kemudian Vivo berada di urutan ketiga dengan pangsa pasar 18 persen, turun dari 23 persen pada Q3 2020.

Lalu, pada posisi keempat ada Xiaomi yang turun jadi 18 persen, dari 20 persen di kuartal ketiga 2020. Di posisi kelima ada Realme yang memiliki pangsa pasar 12 persen atau turun 1 persen dari kuartal ketiga 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya