VIVAnews - Fitur televisi di ponsel asal China kini terdengar biasa. Tetapi, berbeda dengan teknologi yang ditawarkan ponsel Skybee terbaru, Skybee 60AL. Ia menjadi pelopor ponsel berfitur TV hybrid, tidak hanya sekadar fitur TV analog, tetapi juga TV digital atau digital video broadcasting terrestrial (DVB-T).
"Skybee 60AL akan membawa pengalaman berbeda bagi konsumen saat menonton beragam siaran televisi lewat teknologi digital," ujar Sung Khiun, Chief Commercial Officer PT SkyBee dalam keterangan persnya, Selasa 13 Juli 2010.
"Bagi pecinta bola, ponsel ini kami lengkapi dengan aplikasi khusus berupa informasi langsung seputar dunia sepakbola secara live," tambahnya.
Secara kasat mata, fisik Skybee 60AL serupa dengan ponsel Qwerty yang beredar di pasar. Dengan teknologi dual-on GSM-GSM pada jaringan dual-band 900/1800 MHz, ponsel berdimensi 10,6 x 61 x 12 cm ini hadir dengan dual camera yang memungkinkan adanya video chat, yakni kamera 2MP (1600x1200 piksel) di sisi belakang dan kamera SVGA (800x600 piksel) di sisi depan.
Yang membuat Skybee 60AL lebih unggul daripada ponsel Qwerty lainnya adalah fitur TV hybrid. Teknologi TV digital diklaim Skybee menyajikan siaran TV lebih jernih dibandingkan teknologi TV analog.
Untuk saat ini, hanya ada beberapa stasiun TV saja yang memiliki teknologi TV digital, seperti TVRI, RCTI, TPI, Indosiar, dan TransTV. Pengguna juga dimungkinkan untuk merekam siaran kesayangannya dengan aplikasi TV Recorder.
Sebagai layanan nilai tambah, perusahaan yang harga sahamnya baru saja naik 36 persen itu juga menyematkan aplikasi konten berita seputar informasi sepakbola yang disuguhkan secara live hasil kerja sama dengan salah satu portal berita online.
Di samping itu, ponsel seharga Rp949.000 ini juga dilengkapi fitur pendukung lainnya seperti Google Maps, eBuddy1.5, Mig33, Mobinity, Snaptu 1.1, imChat (video chat), dan Opera Mini.
ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos
Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung
