Sumber :
- imore.com
VIVAnews -
Salah satu operator terbesar di Negeri Tirai Bambu, China Mobile, membantah telah melakukan kerja sama dengan Apple terkait pemasaran iPhone pada 740 pelanggannya. Ini terkait rencana peluncuran iPhone 5S.
Sebelumnya, melansir Apple Insider, Selasa 10 Desember 2013, laman
Baca Juga :
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila
Sebelumnya, melansir Apple Insider, Selasa 10 Desember 2013, laman
Wall Street Journal
menyatakan dua perusahaan itu sudah mencapai kesepakatan. Tapi, juru bicara China Mobile Rainie Lei segera membantah pemberitaan tersebut.
"Dalam kerja sama tersebut China Mobile dan Apple masih dalam tahap negosiasi. Tapi, kami (China Mobile) sebentar lagi akan mengumumkan sesuatu yang baru," kata Lei.
Meskipun belum ada kepastian kesepakatan, banyak yang menyakini kerja sama itu akan berjalan mulus dalam waktu dekat. Itu merujuk dari sebuah laporan China Mobile yang memperkenalkan jaringan 4G LTE dengan menampilkan ponsel iPhone.
Bukti lain dari adanya kesepakatan itu diberitakan oleh media lokal China
Xinhua
, yang memberitakan pada akhir November lalu bahwa China Mobile akan meluncurkan jaringan 4G LTE berbarengan dengan peluncuran iPhone pada 18 Desember 2013.
Tak hanya itu, pada Senin kemarin, anak perusahaan China Mobile di daerah kota Suzhou dekat Shanghai, telah meluncurkan sistem pemesanan online untuk ponsel iPhone. Namun, tak lama kemudian pemesanan online itu hilang.
Banyak analis yang percaya kesepakatan dengan China Mobile akan membuat Apple meraup untung besar mengingat jumlah pelanggan China Mobile yang mencapai 740 juta. Ini akan menjadi babak baru Apple sebagai raksasa perusahaan teknologi dunia, yang selama ini kesulitan masuk ke pasar China.
Menurut analis Gene Munster, dari perusahaan Piper Jaffray, dari kesepakatan itu, Apple diproyeksi akan meraup untung sebesar US$10 miliar (Rp119 triliun) dari penjualan 17 juta iPhone pada tahun 2014 di China.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Wall Street Journal