Meski Setuju, Asiafone Masih Pelajari Aturan Komponen Lokal

Asiafone 9190 Rp399.000
Sumber :
  • Asiafone

VIVAnews - Vice President Director Asiafone, Daniel Ng, mengemukakan bahwa perusahaanya saat ini sedang mengkaji mengenai kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) terhadap barang impor khususnya 4G-LTE.

Meski saat ini Asiafone belum memproduksi smartphone yang mendukung jaringan generasi keempat itu, perusahaan akan meluncurkan smartphone 4G-LTE tahun depan.

"TKDN itu kita harus belajar, bagaimana hitung-hitungannya," ujar Daniel di kantornya di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Rabu, 14 Januari 2015.

Seperti diketahui, per 1 Januari 2017, pemerintah melalui tiga kementeriannya, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan menyatakan sepakat bahwa barang impor harus memiliki kandungan minimal 40 persen produksi lokal.

Saat ini, Asiafone baru mampu memproduksi komponen pendukung ponsel, seperti halnya dus, charger, baterai, dan handsfree. Semua itu setara 20 persen komponen lokal.

Smartphone Anti Sadap Mulai Dijual Di Indonesia

Perangkat pendukung ponsel Asiafone itu diproduksi melalui pabriknya yang baru beroperasi bulan lalu. Pabrik tersebut berada satu atap dengan kantor pusat Asiafone di Pluit.

Sebelumnya, komponen dari produk besutan Asiafone semuanya 100 persen berasal dari Tiongkok.

Pada kesempatan yang sama, President Director Asiafone, Herman Zhou mengatakan sepakat mengenai ketergantungan terhadap barang-barang impor. Ia berharap pabrik ponsel perusahaannya dapat merangsang produksi komponen ponsel lainnya seperti chip, screen, baut, mur, casing, dan sebagainya.

"Harapan kami kepada pemerintah adalah bagaimana menyediakan ekosistem industri nasional, sehingga pelan-pelan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor," imbuhnya.

Menkominfo Rudiantara mengatakan jika komponen lokal bisa melebihi 40 persen. Hingga saat ini, kementeriannya terus intens melakukan komunikasi dengan produsen perangkat seperti asosiasi ponsel, mengenai kebijakan itu.

"Minimal 40 persen, jadi bisa, tapi kan kita tidak bisa memproduksi ponsel 100 persen di sini, karena teknologi berubah cepat. Setahun saja bisa dua model. Paling tidak, kita bisa manfaatkan kemampuan lokal, itu lebih penting bagi kita," ujarnya kemarin. (art)

BACA JUGA:

IDC: 2016, 34 Juta Smartphone Masuk ke Indonesia

4G LTE Diharap Bisa Pacu Produksi Ponsel Dalam Negeri
Menkominfo Rudiantara

Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN

Tahun depan tingkat komponen lokal menjadi 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016