Oorth, Aplikasi Buatan Anak Muda Kampung Jokowi

Peluncuran Aplikasi Oorth di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 21 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq

VIVA – Sejumlah anak muda Solo, Jawa Tengah, meluncurkan aplikasi media sosial berbasis komunitas, Oorth, versi iOS dan website.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

Hingga kini, jumlah pengguna Oorth sudah mencapai 34 ribu orang. Aplikasi Oorth versi Android sebelumnya pernah diluncurkan di Jakarta pada 7 Oktober 2017.

Peluncuran ini sekaligus menjadi momentum bagi Oorth sebagai aplikasi media sosial karya anak bangsa untuk dapat lebih dikenal dan diterima masyarakat luas.

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

Chief Executive Officer Oorth, Krishna Adityangga mengatakan, setelah sempat dilakukan soft launching Oorth versi Android, kini aplikasi tersebut secara resmi muncurkan versi iOS dan website.

Ilustrasi startup

Japan-Indonesia Innovation Summit 2022 Wadah Global Startup Lokal

"Masyarakat kini dapat mengakses Oorth melalui play store dan app store atau langsung mengunjungi www.oorth.me," kata dia, di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 21 Maret 2018.

Aplikasi Oorth merupakan aplikasi media sosial yang lebih fokus pada pengembangan komunitas secara digital. Selain memberikan kemudahan chatting bagi komunitas, berbagi foto dan video, aplikasi tersebut juga mempunyai fitur utama berupa digital wallet dan donasi stream.

"Dengan fitur itu komunitas-komunitas yang terdaftar dan terverifikasi di Oorth bisa melakukan penggalangan dana dan iuran komunitas secara digital," jelas dia.

Khrisna menjelaskan, pengguna Oorth sendiri dapat menjadi donatur dalam penggalangan dana yang diadakan oleh komunitas-komunitas tersebut melalui difital wallet yang disebut skypay.

CEO Oorth Krishna Adityangga (tengah).

"Pengisian saldo cukup mudah, hanya dengan mentransfer melalui bank-bank atau merchant yang sudah bekerjasama dengan Oorth," paparnya.

Kemudian, ia menambahkan, dengan mengangkat tema find easiness, Oorth memberikan solusi bagi pengguna dan komunitas untuk terus terhubung dan membantu sesama.

"Dalam era digital ini banyak hal yang bisa ditransformasikan ke dalam bentuk digital, termasuk kegiatan-kegiatan komunitas," tutur dia.

Berdasarkan usia pengguna, Oorth diakses oleh masyarakat usia 25-34 tahun sebanyak 31,01 persen, usia 35-44 tahun sebanyak 22,37 pesen dan usia 18-24 tahun sebanyak 20,63 persen.

Adapun pengguna Oorth bukan hanya berasal dari Indonesia, tapi Hongkong, Australia, Malaysia, dan Singapura.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya