Perjalanan TheNextDev Telkomsel dari Awal Hingga 2018

Pembukaan TheNextDev 2018
Sumber :
  • VIVA/Amal Nur Ngazis

VIVA – Telkomsel menggelar kembali pencarian startup lokal yang mampu memecahkan masalah sosial kemasyarakatan di tanah air, melalui The NextDev 2018. 

Angin Segar untuk Startup Pemula

Ajang tersebut sudah berjalan sejak 2015 dan tahun ini merupakan edisi yang keempat. Perjalanan Telkomsel menyelenggarakan The NextDev tidak mudah. Pada debut penyelenggaraan, peminat The NextDev memang hanya sedikit butuh waktu untuk meyakinkan pelaku startup atas ajang ini. 

"Tahun awal itu, masih banyak startup yang lihat-lihat. Ini serius enggak sih. Tahun kedua mulai berubah (persepsinya). Orang dan aplikasinya meningkat terus," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati dalam pembukaan TheNextDev 2018 di kawasan SCBD, Jakarta, Senin 16 April 2018. 

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Namun lambat laun, The NextDev makin ditunggu dan dilirik pemain startup lokal. Buktinya dari tahun ke tahun, peserta TheNextDev kian meningkat. 

Dita mengungkapkan, animo startup lokal atas TheNextDev kian meningkat. Debut pada 2015, yang mendaftar mencapai 400-an peserta. Setahun berikutnya, peserta yang mendaftar TheNextDev mencapai dua kali lipat, yakni 800-an. 

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

"Naiknya eksponensial, dari tahun ke tahun animonya meningkat. Awalnya 400-an, pada 2017 kemarin yang masuk mendaftar mencapai 1700-an," jelas Dita. 

Untuk target TheNextDev tahun ini, Dita menuturkan, Telkomsel tak begitu fokus dengan kuantitas namun kualitas startup. Meskipun peminatnya nanti sedikit, Telkomsel tak masalah.

"Targetnya lebih fokus kualitas. Tahun lalu kan 1700 pendaftar. Kalau lebih sedikit, tapi kan lebih baik kualitasnya," jelasnya.

Saat ini memang jumlah startup di Indonesia begitu besar. Data pemerintah yang dikutip Telkomsel menyebutkan, setidaknya total saat ini ada 2.700 startup. 

Besarnya startup lokal itu memang potensi bagi pengembangan ekonomi digital, namun Telkomsel, melalui TheNextDev, menginginkan jangan hanya berhenti dengan jumlah startup yang terus tumbuh. Telkomsel ingin kualitas startup lokal betul-betul mumpuni.

"Startup kita memang besar jumlahnya, tapi kualitasnya masih banyak yang galau. Ada madalah sustainability dan ada yang bubar dan kembali menjadi karyawan. Jadi kami di sini lebih memberikan agar startup lebih sustain dan membekali fondasinya," jelasnya.

Dia mengatakan dari sisi tema TheNextDev juga mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, menyesuaikan dengan tren dan yang sedang happening saat ini. 

Dita menuturkan, TheNextDev edisi 2015 mengusung topik Smart City, kemudian edisi 2016 tema ajang tersebut berkembang Smart City dan Smart Rural. 

"Selanjutnya pada 2017, masalah kan di manapun dan Telkomsel sedang menjalani transformasi digital makanya TheNextDev kami mengusung tema Builfing Digital Indonesia," jelas Dita. 

Untuk tahun ini, TheNextDev mengambil tema yang lebih luas, tak terbatas pada bidang atau segmen tertentu. Telkomsel memandang dengan banyaknya masalah sosial yang terjadi di tanah air, maka TheNextDev edisi 2018 mengusung tema Pasision+ Purpose= Social Impact. 

Ajang tahun ini mengundang semua startup yang bisa memberikan solusi masalah sosial, berkesempatan mengikuti dan mendaftarkan di TheNextDev 2018. 

Telkomsel mengharapkan, startup yang mengikuti TheNextDev edisi 2018 bisa menunjukkan dan menampilkan kontribusinya bagi publik.

Dita menuturkan, dari perjalanan 2015 hingga 2018, TheNextDev selalu berusaha menjadikan startup lokal sebagai teman. Ajang tersebut tidak sekadar membantu dan memanjakan para startup lokal. 

"Tiap tahun kami beri pancing bukan ikan. Kami berikan peluang dan kesempatan. Tak hanya mengasih uang dan hadiah fisik, tapi kami menginkubasi, tidak berhenti setelah mereka mengikuti kompetisi," katanya.   

Peluncuran NextDev 2018 Telkomsel

Edisi tahun ini terdapat dua kegiatan yakni The NextDev Talent Scouting dipadukan dengan The NextDev Academy 2018. 

Dalam The NextDev Talent Scouting 2018, persyaratan utama aplikasi yang didaftarkan adalah harus mampu menghadirkan dampak sosial positif yang dapat membantu kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa contoh kategori sebagai dasar pengembangan solusi, yang merefleksikan berbagai bidang yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara langsung, di antaranya pendidikan, pemerintahan, lingkungan, kesehatan, transportasi, pariwisata, energi, agrikultur, dan perdagangan.

Para peserta The NextDev Talent Scouting akan mempresentasikan ide-ide brilian mereka dalam pitching day yang berlangsung pada periode April hingga Oktober 2018 di tujuh kota, yakni Surabaya, Semarang, Denpasar, Batam, Samarinda, Yogyakarta, dan Jakarta. 

Sementara itu, The NextDev Academy 2018 merupakan sebuah ajang untuk mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi yang diciptakan startup yang menjadi finalis The NextDev 2017. 

Dengan berpartisipasi dalam akademi yang berlangsung pada periode April hingga Oktober 2018 ini, para peserta akan memperoleh wawasan yang tepat dan bermanfaat sehingga mampu mengembangkan aplikasinya secara lebih efektif, sekaligus turut berperan serta dalam menjaga keberlangsungan komunitas pengembang aplikasi dan ekosistem digital berbasis aplikasi.

The NextDev Academy digelar untuk meningkatkan skalabilitas sosial pengusaha teknologi melalui pengembangan diri dan peningkatan kemampuan yang meliputi berbagai bidang bahasan, di antaranya dalam hal strategi bisnis, design sprint, branding, pengembangan produk, investasi, serta digital marketing. 

Dalam The NextDev Academy, para peserta akan memperoleh pengetahuan dan informasi yang komprehensif mengenai startup teknologi untuk meningkatkan kualitas aplikasi yang mereka ciptakan dan membangun bisnis dalam waktu dekat. Di samping itu, para peserta juga akan mempelajari berbagai keterampilan secara lebih mendalam untuk menghasilkan strategi perencanaan produk yang matang dan siap untuk dipasarkan.

The NextDev Academy 2018 terdiri dari tiga rangkaian kegiatan, yakni pelatihan intensif selama sepuluh hari (15-24 April 2018 di Jakarta), mentoring secara offline maupun online, dan progress tracking selama enam bulan. 

   

  

  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya