Grab Suspensi Mitra Pengemudi yang Membentak Penumpang

Taksi Grab di Singapura.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Renne Kawilarang

VIVA – Layanan transportasi berbasis aplikasi, Grab, mensuspensi atau melarang mitra pengemudi beroperasi, lantaran membentak seorang penumpang yang baru berusia 10 tahun.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Kejadian ini terjadi di Singapura ketika orangtua dari seorang korban berjenis kelamin perempuan itu mengeluhkan sikap pengemudi taksi online yang berteriak dengan sumpah serapah ketika mengantarnya pulang dari sekolah.

Kantor Grab di Singapura.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Mengutip situs Tnp.sg, Jumat, 27 April 2018, kronologis terjadi pada Selasa sore, 17 April lalu, waktu setempat.

Kala itu, ibu korban bernama Natasha Paes (43) memesan taksi online dengan aplikasi Grab untuk menjemput anaknya dari sekolah dengan tujuan lobi Block 66 Kondominium Marine Parade Road.

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

"Ini sudah rutin anak saya diantar pulang sama Grab," kata Paes. Singkat cerita, bukannya mengantar anaknya ke lobi Block 66 tetapi pengemudi Grab justru mengantarnya ke Block 60.

Ketika korban menegur justru dibalas dengan bentakan. Korban lalu menghubungi ibunya dengan ponsel dan, menurut Paes, dirinya sangat jelas mendengar suara pengemudi tersebut meneriakkan kata-kata kasar kepada putrinya.

Kantor Uber dan Grab.

"Saya langsung bergegas turun dan menuju tempat parkir di Block 66. Sesampai di sana, mobil yang menjemput anak saya tidak ada. Saya panik," ungkapnya.

Setelah Paes berkeliling tiba-tiba putrinya berteriak kepadanya dari dalam mobil tersebut yang hampir saja keluar dari kawasan kondominium.

"Sopirnya langsung berhenti waktu anak saya memanggil saya dengan berteriak. Syukurlah, anak saya tidak apa-apa. Kejadian ini pertama kalinya terjadi. Anak saya sangat takut. Butuh waktu lama untuk memulihkannya," papar Paes.

CEO Grab Anthony Tan.

Ia pun sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan manajemen Grab. "Pihak Grab sudah menghubungi kami dan menawarkan voucher 'permintaan maaf' sebesar S$20 (sekitar Rp200 ribu) untuk tiga hari. Kami tolak," tegasnya.

Sementara itu juru bicara Grab Singapura mengaku telah memberhentikan sementara mitra pengemudi tersebut. Ia juga mengatakan siap mendukung kepolisian untuk menginvestigasi kasus ini.

"Ini adalah insiden yang terisolasi dan tidak mungkin refleksi dari komunitas pengemudi Grab yang lebih luas. Karena sebagian besar dari mereka telah bekerja keras untuk melayani penumpang kami setiap hari. Kami sudah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara pengemudi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya