Upaya Bekraf Ciptakan Startup Lokal Bernilai Tinggi

Ekosistem startup lokal.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal melaporkan total suntikan dana asing ke sejumlah perusahaan rintisan atau startup Indonesia sepanjang 2017 sebesar US$4,8 miliar atau Rp64,3 triliun.

Gibran Mau Kasih Panggung Buat Musisi Lokal

Sementara dari data yang dikelola menyebutkan bahwa tahun lalu sudah 230 startup baru muncul, baik melalui proses "merger and aquisition" maupun melantai di pasar modal dengan proses penawaran saham perdana atau IPO.

Menurut Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Santosa Sungkari, pemerintah terus mendorong agar startup lokal di Indonesia berkembang. Ia mengungkapkan Bekraf bertugas membangun ekosistem startup Indonesia.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

"Artinya, sebanyak mungkin menghadirkan dan membukakan jalan kolaborasi bagi 'stakeholder' startup yang terdiri dari talenta, kekayaan intelektual, mentor, inkubator bisnis, accelerator, investor dan pasar," kata Hari, dalam keterangannya, Jumat, 27 April 2018.

Hingga tahun lalu, Indonesia sudah memiliki empat startup Unicorn (nilai valuasinya di atas US$1 miliar), di mana jenis startup yang tumbuh adalah E-Commerce, On-Demand Service dan Fintech.

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

Untuk 2018, Hari menuturkan, jenis startup baru bermunculan seperti Logistic, Digital Enabler, Talent Scouting, Agriculture beserta penggunaan teknologi IOT, Blockchain dan Artificial Intelligence.

Oleh karena itu, Bekraf memberikan kesempatan kepada startup yang terpilih mengikuti sharing dalam acara Global Venture Summit 2018.

Managing Director Global Ventures Summit, Ahmed Shabana mengungkapkan, sedikitnya 250 startup lokal terpilih mendapat kesempatan mengikuti ajang ini yang bertujuan menghubungkan stratup potensial dengan investor pilihan dari Silicon Valley, California, Amerika Serikat.

Menurutnya, lebih dari 100 modal ventura dan 200 investor berpartisipasi di empat kota besar yaitu Meksiko, Los Angeles, Dubai, dan Jakarta.

"Kami melihat Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kami juga melihat potensi besar, banyak startup lokal tumbuh dan berkembang di sini," ujar Shabana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya