Jejak Startup Indonesia dan Peran Telkomsel

Peluncuran NextDev 2018 Telkomsel
Sumber :
  • VIVA/Amal Nur Ngazis

VIVA – Seiring dengan perkembangan ekonomi digital di tanah air, banyak perusahaan rintisan (startup) bermunculan. Perusahaan rintisan itu muncul bukan hanya dari wilayah perkotaan saja yang sudah relatif lebih mapan dalam literasi teknologi digital. Startup juga muncul di berbagai daerah penjuru nusantara. 

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Menurut data pemerintah, setidaknya Indonesia menjadi kantung startup keempat terbesar di dunia. Di Indonesia setidaknya, menurut data pemerintah, ada 2700 startup. Ribuan startup yang muncul di Indonesia menunjukkan besarnya potensi pasar perusahaan rintisan tersebut. 

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menuturkan, di tengah besarnya potensi startup itu, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya yang paling kentara menurutnya adalah tingkat literasi teknologi digital penduduk Indonesia. 

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

"Masyarakat desa kita tahu juga masih cenderung kuno dengan teknologi. Ini jadi tantangan buat kita," ujar Ririek dalam pembukaan TheNextDev 2018 di Jakarta belum lama ini. 

Tantangan kedua, menurutnya, adalah adopsi digital di Indonesia yang terus tumbuh. Tanda kasarnya bisa dilihat dari jumlah pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia yang besar. 

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

"Dengan potensi itu dan juga startup, kami mendorong bagaimana startup bisa memberi manfaat buat kita semua dan bisa ekspansi area terluar Indonesia," jelasnya.

Bos Telkomsel itu menjelaskan, ekosistem startup Indonesia bisa belajar dari China. Dia mengatakan, dari sisi nilai, 53 persen unicorn atau startup yang sudah mapan, lahir di China. 

Pencapaian China dalam mencetak startup unicorn menurutnya sudah melangkahi Silicon Valley, yang dikenal sebagai pusatnya startup dunia. 

"Venture Capital sudah banyak buka di China," ujar Ririek menegaskan dampak ekosistem startup di Negeri Tirai Bambu tersebut. 

Jika didalami, kata Ririek, China datang dengan potensi pasarnya yang penduduknya banyak. Kekuatan lainnya dari ekosistem China, jika dilihat banyak pelaku startup di berbagai belahan dunia selalu diwarnai orang dari China. 

"AliPay itu selain di China juga banyak di Eropa. AliPay itu awalnya untuk memfasilitasi pendatang China," katanya.

Peran Telkomsel

Bicara soal peran Telkomsel, Ririek mengatakan, perusahaan berkontribusi dengan menggelar kompetisi startup TheNextDev. Operator seluler BUMN ini tercatat memasuki tahun keempat penyelenggaraan termasuk pada 2018.  

Pada penyelenggaraan TheNextDev 2018 ini, bos Telkomsel itu mengatakan, membawa hal baru dibanding tiga kali penyelenggaraan TheNextDev sebelumnya. 

Penyelenggaraan tahun ini membawa dua kegiatan yaitu The NextDev Talent Scouting dipadukan dengan The NextDev Academy 2018. 

"Kompetisi 2018 kami akan lebih lihat ke orangnya. Peserta akademi yang terpilih dan yang juara kelasnya akan kami kirim ke luar negeri, untuk mendapat pengalaman lebih besar lagi," ujarnya. 

Untuk tahun ini, TheNextDev mengambil tema yang lebih luas, tak terbatas pada bidang atau segmen tertentu. Telkomsel memandang dengan banyaknya masalah sosial yang terjadi di tanah air, maka TheNextDev edisi 2018 mengusung tema Pasision+ Purpose= Social Impact. 

Ajang tahun ini mengundang semua startup yang bisa memberikan solusi masalah sosial, berkesempatan mengikuti dan mendaftarkan di TheNextDev 2018. 

Telkomsel mengharapkan, startup yang mengikuti TheNextDev edisi 2018 bisa menunjukkan dan menampilkan kontribusinya bagi publik. 

Ririek menuturkan, TheNextDev tahun ini berkembang dari tahun sebelumnya. TheNextDev edisi perdana pada 205 mengusung dengan tema topik Smart City, kemudian edisi 2016 tema ajang tersebut berkembang Smart City dan Smart Rural. 

Kemudian edisi 2017, TheNextDev mengusung tema Building Digital Indonesia.

"Tahun ini lebih utamakan Socia Impact, yang bisa memberikan solusi kehidupan sosial lebih produktif dan kenyamanan dan beri value besar. Dan semoga bisa di-copy di negara lain. Tema tak dibatasi sepanjang beri dampak sosial bagi masyarakat kita," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya