Ratusan Ribu Petani Indonesia Jual Beras Lewat Aplikasi

Eragano
Sumber :
  • Google Play

VIVA – Dua tahun lalu perusahaan rintisan atau startup petani, Eragano meraih penghargaan khusus sebagai The Best Agriculture App dalam kompetisi startup Telkomsel, The NextDev 2016. 

Kementan Gencarkan Pompanisasi dan Olah Tanah serta Percepat Tanam Padi

Kini Eragano makin populer digunakan petani. 200 ribu petani di Jawa Tengah merasakan kemudahan layanan dan solusi yang ditawarkan startup besutan duo anak muda, Stephanie Jesselyn dan Aris Hendrawan. 

Eragano hadir sebagai aplikasi teman petani, menyediakan solusi dari hulu sampai hilir untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi, Untungkan Petani

Solusi yang ditawarkan Eragano yaitu beli sarana produksi petani, penjualan hasil panen, pendampingan budidaya digital yang pintar, akses permodalan yang luas, akses asuransi pertanian mudah dan informasi pertanian. 

Kepala Eksekutif Eragano, Stephanie Jesselyn mengatakan, sampai saat ini fitur terpopuler pada aplikasi mobile Eragano yang dipakai petani, yakni fitur artikel dan tanya jawab. 

HKTI Usulkan HPP Gabah Naik Jadi Rp6.757

"Tapi fitur pinjaman petani juga populer. Kalau dapat pinjaman sudah pasti tanya jawab, jadwal bertani dan monitoring," ujar Stephanie kepada VIVA

Dia menuturkan rata-rata petani meminjam ke Eragano kisaran Rp9 juta sampai Rp25 juta. Petani akan mengembalikan pinjaman itu dengan menjual hasil panen ke Eragano. 

Pendiri Eragano itu mengatakan, hadirnya aplikasi itu memang memangkas para tengkulak yang kerap menyusahkan kehidupan petani. Stephanie mengatakan, sejauh ini startup miliknya tak mengalami kendala bentrok dengan para tengkulak. Malah, dia mengungkapkan sebagian besar petani senang dengan hadirnya solusi Eragano. 

Dia mengakui dengan pendekatan yang halus, petani mau menerima inovasi dari Eragano. Apalagi, kata Stephanie, pada banyak petani sadar mereka perlu maju untuk keluarga dan kecintaan mereka pada profesinya tersebut. 

"Kalau petani kami cukup sosialisasi saja. Dan 90 persen ingin bergabung dengan kami," katanya. 

Setelah dua tahun hadir untuk menyokong kehidupan petani, Eragano ingin menambah jaringan petani dari Jawa hingga Nusa Tenggara, Bali sampai Sumatera Utara. Bukan hanya ekspansi di dalam negeri, Eragano berkomitmen untuk membawa hasil panen petani ke luar nusantara. 

"Kami akan mulai ekspor dan menambah pengguna bahkan di luar Indonesia," ujar Stephanie. 

Petani memanen jeruk di Desa Segeran, Juntinyuat, Indramayu

Selain dua hal itu, Eragano juga ingin menambah produk dengan sensor Internet of Things (IoT) dan teknologi lainnya. Tujuannya untuk meningkatkan respons real time dalam saran pertanian dan meningkatkan kepercayaan pemberi pinjaman terhadap petani Eragano.

Stephanie mengakui, Eragano masih belum sempurna. Petani mereka punya masukan agar Eragano bisa menambah komoditas dan beberapa area ditambah alat mesin pengering. Dia mengatakan, beberapa daerah memang Eragano memfasilitasi alat pertanian namun memang belum semua daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya