Disuntik Rp255 Miliar, Aplikasi Pesan Restoran Fokus ke RI

Restoran di Auckland, Selandia Baru.
Sumber :
  • VIVA/Tasya Paramitha

VIVA – Tidak dipungkiri lagi Ramadan merupakan bulan tersibuk dalam setahun bagi para pemilik restoran di negara mayoritas muslim ini.

Detik-detik Roket Space One Meledak di Udara Setelah 5 Detik Diluncurkan

Perusahaan rintisan asal Singapura, Chope mengungkapkan, dalam sebuah studi ditemukan pada bulan puasa, belanja konsumen untuk makanan dan minuman melonjak sampai 30 persen.

Tidak heran jika selama dua tahun eksistensinya di Indonesia, Chope kerap mendapatkan peningkatan order, baik pencarian restoran maupun table booking (reservasi meja).

Telkomsel Berburu Startup

"Lebih banyak orang Indonesia memilih makan di luar untuk berbuka puasa. Akibatnya, mencari meja untuk waktu makan malam selama bulan Ramadan bisa menjadi sulit. Oleh itu kami permudah proses reservasi dengan pola instan atau langsung mendapat konfirmasi," ujar General Manager Chope Indonesia, Karthik Shetty, dalam keterangannya, Rabu 23 Mei 2018.

Shetty menuturkan, reservasi meja secara instan ini melibatkan pemesanan di 350 restoran mitra Chope yang tersebar di Jakarta dan Bali. Beberapa di antaranya merupakan restoran kelas atas seperti Union Group dan Ismaya, juga restoran di Hotel Kempinski, Ritz Carlton, Mamasan, El Kabron.

Startup Lokal Bidik Pasar Inggris dengan Prinsip Syariah

"Untuk setiap pemesanan yang berhasil dilakukan, pengunjung Chope dapat mengumpulkan poin loyalitas yang disebut Chope-Dollars. Ini dapat ditukarkan dengan voucher makan di rekanan restoran Chope. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kota-kota lain di Asia, Chope hadir termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Bangkok dan kota-kota yang sering dikunjungi oleh para pengguna kami,” kata Shetty.

Jika ditelisik lebih dalam, Chope ternyata tidak hanya memberikan layanan untuk menjembatani restoran dengan pengunjung, tapi juga menyediakan teknologi yang bisa membuat restoran lebih canggih. Misalnya saja teknologi ChopeBook yakni sistem pengaturan meja yang canggih. Ada juga ChopeCloud, sebuah platform pengingat reservasi meja yang kuat dan sederhana. Lalu ChopeQueues, sistem manajemen antrean untuk restoran bervolume tinggi. Dan ChopeVoice, layanan penjawab telepon cerdas untuk restoran yang sibuk.

Shetty menyebutkan pada 2018 ini, Chope akan memfokuskan diri pada Indonesia. Sebabnya, Shetty telah melihat pertumbuhan eksponensial di Indonesia sejak pertama kali masuk pada 2016, lebih dari dua kali lipat bisnisnya berkembang pada 2017.

"Fokus besar akan terpusat di Indonesia. Sebagian besar investasi Chope, yang baru saja mendapatkan dana SG$18 juta (Rp255 miliar), akan digunakan untuk membangun tim, meningkatkan awareness tentang Chope di seluruh Indonesia, yang menjangkau semua lapisan masyarakat, dan membantu mitra restoran kami terus tumbuh," kata dia. (sar)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya