Saingi Gojek, Grab Tiru Strategi WhatsApp China

CEO Grab, Anthony Tan (kaus gelap).
Sumber :
  • www.grab.com/sg

VIVA – Grab mengambil langkah untuk menjaga persaingan dengan Gojek. Perusahaan aplikasi berbasis transportasi asal Singapura ini mengembangkan aplikasi super harian seperti WeChat untuk bisa menyaingi Gojek. WeChat aplikasi perpesanan asal China dan merupakan pesaing dari WhatsApp milik Facebook.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Untuk mengembangkan aplikasi mobile rasa baru itu, Grab membuka aplikasinya kepada pengembang pihak ketiga maupun perusahaan rintisan atau startup. Dengan kolaborasi ini, Grab berharap bisa makin intensif menjalin hubungan dengan pelanggannya.

Dikutip dari Livemint, Selasa, 10 Juli 2018, aplikasi super harian nantinya memungkinkan untuk pelanggan Grab memesan bahan makanan sehari-hari dengan bekerja sama HappyFresh. Sedangkan Grab juga punya layanan pengiriman bahan kebutuhan sehari-hari bernama GrabFresh. 

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Kepala Eksekutif Grab, Anthony Tan mengakui memang susah untuk bisa meniru sistem aplikasi perpesanan WeChat yang dikembangkan Tencent Holdings Ltd. Sebab, sistem WeChat punya basis pengguna yang begitu besar, satu miliar pengguna dan memungkinkan mereka memesan makanan, memanggil taksi dan melakukan pembayaran.

Dengan WeChat, Tencent Holdings Ltd bisa menarik merek dan perusahaan lain untuk bekerja sama dalam platform tersebut. Kurang lebih Tan bercermin dari kesuksesan sang WhatsApp China tersebut. 

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Namun, bos Grab itu optimistis perusahaannya bisa meniru kisah sukses integrasi WeChat, namun dengan caranya sendiri. Tan meyakini, Grab bisa mengandalkan mitra pengemudi dan portofolio mereka yang tersebar di berbagai negara, yang jumlahnya lebih dari 7 juta, agen dan pedagang yang tersebar di 225 kota di delapan negara dan telah diunduh lebih dari 100 juta perangkat seluler.

Dia meyakini mitra pengemudi bisa memanfaatkan aset Grab untuk membantu mereka tumbuh. Tan mengatakan memang Grab tidak akan menjadi segala-galanya bagi semua orang, untuk itu perusahaan pesaing Gojek ini akan mencoba melakukan apa yang bisa diupayakan. 

"Kami akan fokus pada layanan sehari-hari, memanfaatkan infrastruktur pembayaran dan transportasi kami di seluruh wilayah," jelas Tan dalam sebuah wawancara.

Grab mengatakan aplikasi wajah baru akan dirilis di Singapura dan Indonesia pada 10 Juli 2018 untuk aplikasi di perangkat berbasis iOS dan untuk Android akan tersedia pada 18 Juli nanti. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya