Ubah Sistem Reward Seenaknya, Pelanggan Kecewa dengan Grab

Suasana kantor Grab di Singapura.
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVA – Pelanggan Grab kecewa dan protes. Sebab, perusahaan aplikasi berbasis transportasi itu mengubah seenaknya program GrabRewards, dengan cara memodifikasi kebijakan untuk mendapat dan menukar poin.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Mengutip situs Channel News Asia, Selasa, 24 Juli 2018, dengan berubahnya sistem tersebut membuat banyak pelanggan di Singapura menjadi lebih sulit untuk mengumpulkan poin dan menukarkannya dengan uang.

Grab mulai memberitahu perubahan kebijakan ini pada Jumat lalu, 20 Juli 2018, melalui aplikasi yang ada di ponsel pelanggan yang menyatakan perusahaan telah merevisi program loyalitas GrabRewards.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Revisi Grab terhadap sistem reward-nya ini datang hampir empat bulan setelah mengakuisisi operasional Uber di Asia Tenggara.

Pada saat yang sama, bagaimana pun juga, Grab telah menurunkan ambang batas bagi anggota untuk memenuhi syarat untuk tingkat keanggotaan Silver, Gold, dan Platinum.

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

Sebelumnya, anggota Silver, Gold, dan Platinum membutuhkan masing-masing 2.100, 2.000, dan 1.900 poin untuk menukarkan potongan harga. Adapun anggota reguler membutuhkan 2.200 poin. Namun, setelah revisi, anggota di semua tingkatan membutuhkan 2.220 poin.

Kantor Uber dan Grab di Singapura.

Brandon Wee (34) anggota Grab Gold mengatakan, dirinya biasa mendapatkan 240 poin untuk setiap perjalanan dari rumahnya ke kantor.

Namun, sejak pengumuman Jumat lalu, ia memperhatikan bahwa dengan perjalanan yang sama dengan ongkos S$15 (sekitar Rp157 ribu), kini hanya mendapatkan 60 poin.

Pascaperubahan kebijakan, menurut Brandon, bagi anggota Gold yang ingin mendapatkan 16 poin untuk setiap S$1 (Rp10.474), maka kini mereka hanya akan mendapatkan 4,5 poin.

"Ini sangat gila. Saya menggunakan poin untuk menebus potongan uang tunai yang akan saya aktifkan untuk perjalanan saya berikutnya. Tetapi ,sekarang sangat sulit untuk mengumpulkan poin yang cukup," keluh Brandon.

"Yang sangat menyedihkan bagi saya adalah saya semakin sulit untuk mendapatkan keuntungan dari sistem baru ini. Dan, saya tidak melakukan apa-apa. Kalau dulu kan ada Uber," tambahnya.

Senada, seorang insinyur bernama Abdul Razak, yang menggunakan Grab untuk pulang-pergi setiap hari, mengatakan kalau dirinya yakin Grab mampu merevisi sistem poinnya dengan 'dampak yang sedikit terhadap pangsa pasarnya'.

Ia pun menyoroti bahwa setelah revisi baru-baru ini, poin yang dibutuhkan untuk menebus uang tunai S$5 (Rp52.400) untuk perjalanan Grab berikutnya telah meningkat bagi anggota Silver, Gold dan Platinum.

"Ini mengalahkan tujuan kita membayar begitu banyak untuk mendapatkan keanggotaan tingkat tinggi. Ini seperti mereka tidak lagi peduli tentang kesetiaan," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya