- VIVA.co.id/Avra Augesty
VIVA – GK-Plug and Play Indonesia merupakan global startup accelerator yang memiliki misi untuk mendorong perkembangan startup di bidang teknologi. Berdiri sejak 2016, saat ini mereka sudah menjalankan batch ketiga program akselerasi startup yang diadakan setiap enam bulan sekali.
Showcase eksklusif yang diadakan pada Rabu hari ini, 1 Agustus 2018, bertemakan 'The Uncovered Innovation'. Sebanyak 15 startup terpilih berkesempatan untuk melakukan presentasi singkat guna menjelaskan inovasi yang telah mereka lakukan.
Dua tahun membangun ekosistem startup di Tanah Air, Managing Director Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono, mengakui kualitas startup yang terus meningkat.
"Kami mencari inovasi yang banyak memberikan manfaat ke masyarakat. Inovasi yang akan anda lihat ini adalah penemuan yang bisa mengubah cara kita berinteraksi, cara belajar, cara bekerja, cara hidup, bahkan mengubah masa depan," kata dia di Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018.
Jumlah startup yang dipilih oleh Plug and Play terbagi dalam berbagai industri. Mulai dari fintech, agriculture, mobility, hingga energy.
Dilihat dari pembagian industri yang terdaftar, startup dengan kategori fintech masih banyak diminati pada batch ketiga dan kedua. Untuk batch pertama 50 persen dikuasai oleh agriculture.
"Hal ini mengingat akan keberadaan negara Indonesia sebagai negara agraris, sehingga banyak hal yang bisa dikembangkan di bidang pertanian. Selain agraris, Indonesia juga disebut sebagai negara maritim, namun aksesnya masih menjadi tantangan," kata Wesley.
Startup terpilih pada batch ketiga ini ialah, Asura, AeroEnvoy, Tekno, Bildeco, Bahasa.AI, Halofina, Gradana, Merapi Tani, Resync Technology, BLH Aqua, Yousolar, Datarobot, Ceres Imaging, Calty Farm, Pijar Psikologi, Circle Doo, dan Top Karir.
Pada Oktober nanti batch ketiga akan menjalani kelulusan. Wesley juga menambahkan, untuk memperkuat startup kunci utamanya adalah founder.
"Mereka harus mempunyai karakter, komitmen, serta menjadikan startup sebagai bagian dari seluruh hidupnya. Solusi dari segala permasalahan startup sudah tentu ada. Tapi balik lagi. Kunci utama penyelesaiannya hanya ada di founder," tegas Wesley.
