Tokopedia Pecat Karyawan karena Flash Sale, Bukti Pengawasan Masih Ada

Ketua idEA, Ignatius Untung.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama

VIVA – Temuan e-commerce Tokopedia bahwa 40 karyawannya melakukan tindak kecurangan saat flash sale membuktikan bahwa sistem pengawasan atau quality control perusahaan masih ada. Meskipun pengawasan dilakukan, namun bobolnya sistem tetap masih bisa dilakukan.

Angin Segar untuk Startup Pemula

"Selama masih ada faktor human error pasti bisa dijebol," ujar Ketua Indonesian E-Commerce Association, Ignatius Untung kepada VIVA, Kamis, 6 September 2018.

Menurutnya justru yang harus menjadi perhatian adalah sesempurna apapun sistem tetap bisa ditembus atau dijebol. Langkah Tokopedia terhadap masalah ini, lanjut Ignatius, patut diapresiasi.

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

"Mereka tahu akan menanggung risiko besar dan namanya dipertaruhkan. Karena informasinya tersebar di publik. Justru kami ingin meluruskan. Mereka itu korban bukan pelaku. Kalau mereka pelaku enggak akan blow-up ke publik," tegas dia.

Sebelumnya, Tokopedia memecat 40 karyawannya akibat terlibat kasus penipuan saat flash sale pada 15-17 Agustus 2018. Aksi kecurangan itu membuat pembeli tidak bisa mendapatkan stok barang secara adil.

Kado Pernikahan Peralatan Rumah Tangga buat Sahabat, Pasti Bermanfaat

Aksi curang oknum karyawan Tokopedia itu membuat pengguna tak bisa membeli stok barang murah secara adil selama flash sale tersebut.

Tokopedia menyatakan tak menoleransi praktik yang menyalahi nilai integritas perusahaan. Dengan gagal menjaga kepercayaan menjadikan Tokopedia juga gagal menjaga integritas.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Bank Indonesia (BI) buka suara, soal Ant Group yang berencana memperluas layanan Alipay+ di Indonesia pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024