Grab Jegal Gojek di Thailand

GET, layanan Gojek di Thailand.
Sumber :
  • Facebook/GET Driver

VIVA – Perusahaan aplikasi berbasis transportasi Grab rupanya terganggu dengan kehadiran Gojek di Thailand. Baru-baru ini, perusahaan yang berbasis di Singapura itu sedang melakukan pembicaraan untuk melepas sahamnya ke perusahaan ritel terbesar di Thailand, Central Group.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Mengutip situs Dealstreetasia, Jumat, 28 September 2018, pembicaraan keduanya ini berlangsung di tengah kondisi persaingan sengit antara Grab dan Gojek. Meski lebih dahulu menancapkan kuku bisnisnya di negeri Gajah Putih, namun Grab berupaya menjegal kompetitornya itu.

Grab sepertinya tidak mau 'terjatuh di lubang yang sama'. Sebab, ketika Gojek berhasil beroperasi di Vietnam melalui Go-viet, para mitra pengemudi atau driver Grab ada yang berpaling ke perusahaan milik Nadiem Makarim tersebut.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Gojek diketahui akan mulai berbisnis kendaraan berbagi tumpangan di Thailand, selain tiga negara di Asia Tenggara yaitu Vietnam, Filipina dan Singapura, dengan total nilai investasi sebesar US$500 juta atau Rp7,35 triliun.

Apabila kesepakatan dengan Central Group berlanjut, maka ini bagian dari strategi Grab untuk memperluas ikatan dengan perusahaan pengecer atau ritel di luar pengiriman makanan ke area bisnis seperti pembayaran digital dan e-commerce.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Selain itu, Grab juga tertarik untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan JD Central, perusahaan patungan antara Central Group dengan JD.com asal China senilai US$500 juta atau Rp7,35 triliun yang diluncurkan awal tahun ini.

JD.com merupakan salah satu investor Gojek. Hingga saat ini, baik Grab maupun Central Group, belum menentukan nilai kesepakatan walaupun diskusi telah berlangsung selama beberapa waktu.

Nattabhorn Juengsanguansit, selaku direktur Asia Group Advisors, lembaga penasihat hubungan pemerintah, mengaku kesepakatan ini mewakili potensi sinergi bagi kedua belah pihak. "Misalnya, dalam menurunkan biaya transportasi untuk bisnis makanan dan minuman serta e-commerce di Central Group," tutur dia.

Central Group dimiliki oleh keluarga miliarder Chirathivat, yang mengelola pusat perbelanjaan dan hotel di seluruh Thailand. Awal bulan ini, Grab menegaskan bahwa ia mengambil saham minoritas di HappyFresh, startup pengiriman bahan makanan.

Tak hanya itu, Grab sebelumnya telah melaporkan bahwa mereka telah mengakuisisi saham minoritas di Moca, perusahaan pembayaran melalui ponsel asal Vietnam.

Grab juga menjalin kerja sama dengan Ping An Good Doctor dan Yahoo! untuk memperluas keseluruhan layanan dan membantu mencapai tujuannya menjadi 'aplikasi super satu atap' bagi seluruh pengguna di Asia Tenggara. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya