Filipina Tolak Gojek, Menkominfo Rudiantara Siap Turun Gunung

Suasana kantor Gojek.
Sumber :
  • Instagram/@gojek.tech

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku siap turun gunung supaya Gojek bisa mengaspal di Filipina.

Menkominfo Sebut Pemerintah Segera Bentuk Satgas Atasi Darurat Judi Online

"Saya akan terus melobi, dan bahkan mendatangi Filipina. Pemerintah dorong Gojek mendulang prestasi di negara lain. Karena nantinya, kan, mereka juga bawa teknisi dan engineer dari sini," kata dia di Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.

Pria yang akrab disapa Chief RA ini mengumbar janji apabila unicorn Filipina ingin masuk ke Indonesia, maka pintu akan selalu terbuka lebar. "Ini bentuk dari asas resiprokal. Saya akan terima dan fasilitasi, tapi tolong juga dong fasilitasi unicorn Indonesia masuk di negara tujuan ekspansi," tegas Rudiantara.

Miris! Menkominfo Sebut Transaksi Judi Online Capai Rp 327 T di 2023

Menurutnya, saat ini cara bisnis pemerintah sudah berubah. Ekspansi unicorn Indonesia ke negara lain tidak hanya mengharumkan nama negara, namun juga menjadi investasi sumber daya manusia.

Seperti diketahui, Otoritas Transportasi Filipina, The Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB), menolak masuknya Gojek ke Filipina.

Bos Apple Langsung Sambangi Prabowo usai Bertemu Jokowi, Ini yang Dibicarakan

Aplikasi transportasi online yang dikomandoi Nadiem Makarim itu tidak bisa masuk Filipina karena alasan kepemilikan asing. LTFRB mengeluarkan Resolusi No.096 tertanggal 20 Desember 2018 yang menolak perusahaan lokal Velox Technology Philippines, unit usaha Gojek beroperasi di Filipina.

Konstitusi Filipina mengatur hanya warga negara Filipina, atau perusahaan dengan 60 persen kepemilikan lokal yang bisa mengoperasikan utilitas publik. Konstitusi juga mengatur untuk industri tertentu, kepemilikan lokal harus mencapai 40 persen.

Sementara Gojek mencoba masuk ke Filipina melalui anak usaha bernama Velox Technology Philippines. Sayangnya, sebagian besar kepemilikannya dipegang oleh perusahaan induk Singapura, yakni Velox South-East Asia Holdings. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya