Hanya Ada 2 Orang Indonesia yang Mampu Suntik Unicorn

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung.
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Novina

VIVA – Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung, mengatakan investasi asing mutlak diperlukan bagi perusahaan rintisan atau startup, terutama e-commerce. Menurutnya kebutuhan investasi asing karena bisnis e-commerce berbeda dengan perusahaan-perusahaan konvensional.

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

"Kita ambil contoh, unicorn terbesar di Indonesia valuasinya sudah di atas Rp100 triliun. Lalu, orang terkaya di Indonesia, kalau saya enggak salah, megang uang sampai Rp500 triliun. Artinya, kalau dilihat dari nilai perusahaan hanya ada dua orang Indonesia yang beli kalau investasi asing dibatasi," kata dia di Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.

Ignatius mengatakan masyarakat harus melihat konteks dari investasi asing yang hanya sebagai enabler saja. Namun, tidak dipungkiri, risiko uang menguap keluar negeri memang ada, tetapi hanya dalam bentuk dividen.

SMI Dapat Kontrak Penugasan Pemerintah Rp 825 Miliar, Siapkan Proyek Pembangunan di IKN

"Tetapi dampak ekonomi luar biasa. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang punya penghasilan lebih. Dividen kecil sekali dibandingkan dampak luar biasa UKM tumbuh gara-gara unicorn," jelasnya.

Kemudian, suntikan dana dari investor asing dinilai akan berdampak positif pada UKM. Karena itu, pembatasan pendanaan dari asing bisa menyebabkan startup berhenti beroperasi.

BSI Ungkap Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah

"Ketika valuasinya naik dan uangnya sudah habis, mereka pasti butuh suntikan dana. Kalau startup itu kelas kecil jadi masih ada investor lokal yang mampu. Kalau sudah kelas unicorn, ya, yang mampu hanya dua orang terkaya itu," ungkap Ignatius.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Indonesia-Singapore Business Forum 2024

Menko Airlangga Undang Pengusaha Singapura Kembangkan Bisnis di RI Lewat ISBF 2024

Forum diskusi Indonesia-Singapore Business Forum (ISBF) 2024 antara para eksekutif perusahaan Singapura dengan menteri dan sejumlah pejabat tinggi Indonesia digelar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024