- VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA – Layanan aplikasi berbasis transportasi, Grab, menduduki peringkat 2 dari 50 perusahaan paling inovatif di dunia oleh Fast Company, lembaga bisnis global yang berbasis di Amerika Serikat.
Mengutip situs New Straits Times, Minggu, 24 Februari 2019, Fast Company menggambarkan pesaing Gojek ini sebagai 'aplikasi super transaksional' yang menyatukan berbagai layanan gaya hidup yang menghubungkan ratusan juta pelanggan dengan bisnis lokal.
Tahun lalu, Grab memperluas layanannya untuk menawarkan 130 juta pengguna tidak hanya pengiriman makanan dan minuman serta perjalanan, tetapi juga layanan keuangan. Tahun ini mereka rencananya akan menambah dua layanan di bidang kesehatan dan pariwisata.
"Tahun lalu, mereka juga berhasil mengambilalih Uber untuk keluar dari pasar Asia Tenggara. Langkah ini membantu Grab mencapai pendapatan US$1 miliar (S$1,35 miliar), dan berhasil menarik pendanaan baru lebih dari US$3 miliar untuk ekspansi," demikian laporan Fast Company.
Apalagi, salah satu pendiri Grab, Tan Hooi Ling, telah berikrar bahwa mereka akan fokus pada penggunaan teknologi global terbaik untuk 'menyelesaikan tantangan terbesar bagi orang Asia Tenggara'.
Setelah Grab, ada National Basketball Association atau NBA asal Amerika Serikat berada di peringkat ketiga dalam daftar Fast Company. Terpilihnya NBA lantaran melihat pertumbuhan dalam layanan streaming dan pendapatan yang semakin meningkat.
Pada urutan keempat adalah raksasa media The Walt Disney Company dan e-commerce Stitch Fix, penyedia layanan penataan gaya online, berada di posisi kelima dalam daftar.