Aturan Baru Suspend, Gojek Tak Ingin Rugikan Mitra Pengemudi

Pengemudi gojek
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA – Rancangan Peraturan Menteri (RPM) mengenai ojek online segera diberlakukan. Rancangan itu mengatur beberapa poin, salah satunya soal Standar Operasional dan Prosedur pembekuan akun mitra pengemudi. Menanggapi hal ini, Gojek mengaku masih menunggu hasil akhirnya. 

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

"Saat ini Gojek tengah menunggu hasil akhir dari RPM yang sedang disusun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," ujar Vice President Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say, kepada VIVA, Jumat 15 Maret 2019.

Ia tidak bisa bicara banyak karena sifatnya masih rancangan. Namun startup unicorn itu berharap aturan ini mampu menjamin keberlangsungan usaha, menjaga manfaat ekonomi mitra dan tetap memberi keuntungan untuk konsumen. 

Goto Dapat Komisi dari TikTok Shop-Tokopedia per 1 Februari 2024

Kabarnya peraturan ini mengharuskan aplikator memiliki SOP saat menangguhkan akun mitra pengemudi. Aplikator harus membuat dan memiliki SOP yang berisi jenis, tingkatan, tahapan hingga pencabutan sanksi. 

Poin lain dalam rancangan tersebut yang sudah direalisasikan Gojek adalah penyediaan tombol darurat. Gojek pada hari ini telah merilis fitur tersebut, yang mana terdiri dari unit darurat dan terhubung dengan ratusan kepolisian dan ambulans. Tim tersebut siap menjaga pengemudi dan pengguna selama 24 jam setiap harinya. 

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

Sementara pesaingnya, Grab sudah sejak lama memiliki fitur tersebut. RPM juga turut mengatur tentang atribut pengemudi, seperti jaket yang dapat memantulkan cahaya, celana panjang, sepatu, menggunakan sarung tangan dan jas hujan ketika hujan. 

Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, dalam paparan publik insidental GoTo Group.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan rugi bersih di sepanjang tahun 2023, yang mencapai Rp 90,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2024