Deretan Fungsi Nano Satelit, dari Monitoring sampai Bisa Wifi

Co-founder and Chief Technology Officer Mata Garuda, William Tansil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup lokal bernama Mata Garuda bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengembangkan nano satelit.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Pendiri dan Kepala Teknologi Mata Garuda, William Tansil, mengatakan ketinggian nano satelit berada di orbit dekat bumi, atau jaraknya sekitar 200-700 kilometer.

Nano satelit adalah satelit berukuran mini yang biayanya jauh lebih murah dibanding satelit pada umumnya. Soal harga, William mengaku menghabiskan US$50 ribu atau sekitar Rp700 juta untuk struktur EnduroSat.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

"Nano satelit jika dipakai untuk transportasi fungsinya untuk memonitoring. Misalnya, posisi kendaraan ada di mana. Bisa juga untuk mengetahui posisi pesawat, karena menggunakan sinyal automatic dependent surveillance-broadcast atau ADS-B. Itu sinyalnya bisa ditangkap nano satelit," kata dia di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.

William melanjutkan, dengan nano satelit, posisi pesawat maupun jenis transportasi lainnya dapat diketahui secara real-time. Kegunaan lain dari nano satelit adalah bisa dipasang suatu sensor untuk menangkap atau mengirim sinyal wifi.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

"Ketika ada satelit di atasnya maka mereka bisa akses wifi di mana pun berada. Tapi, kalau misalnya nano satelit cuma satu, mereka cuma bisa akses selama 15 menit kalau lagi di jalan. Supaya lebih real-time memang perlu banyak satelit, sebab bisa bergantian. Jadi sinyalnya dapat terus," paparnya.

Bukan itu saja. William mengaku sensor pada nano satelit juga bisa diganti dengan kamera, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kemacetan di darat. Saat ini nano satelit masih dalam pengembangan bersama LAPAN.

Ia masih membutuhkan pihak-pihak yang sudah mafhum terhadap teknologi satelit. Mata Garuda memiliki tiga pendiri. Selain William, ada pula Ridho Irawan dan Andhika Priyandana. Startup ini salah satu pemenang Transhub Challenge yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub). (ali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya