Gojek Sudah Decacorn, Startup Indonesia Ini Bentar Lagi Nyusul

Lobi kantor Gojek.
Sumber :
  • Dokumen Gojek

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup asal Indonesia, Gojek telah naik kelas dari status unicorn menjadi decacorn. Hasil riset perusahaan penyedia platform analisis global, CB Insights, bertajuk The Global Unicorn Club, menunjukkan valuasi Gojek telah menyentuh US$10 miliar. Dengan demikian, Gojek sudah menyandang status decacorn atau 10 kali lipat dari valuasi unicorn

Daftar Harga HP Infinix per 6 April 2024

Dari daftar 326 startup unicorn di dunia yang dirilis CB Insight dalam laporan tersebut, posisi Gojek dalam klasemen tersebut berada di peringkat ke-18 dengan valuasi US$10 miliar. Pesaing Gojek, Grab berada di posisi ke-15 dengan valuasi perusahaan US$11 miliar. 

Posisi Gojek setara dengan DJI Innovations (startup hardware), Infor (startup Internet of Things), dan One97 Communications (startup teknologi finansial). Ketiga startup ini valuasinya sama dengan Gojek, yakni US$10 miliar. 

TikTok-Tokopedia Integration System Completed

Startup Indonesia lainnya, menurut daftar CB Insight tersebut, masih berjuang untuk mencapai status decacorn. CB Insight menempatkan Tokopedia di peringkat ke-27 dengan valuasi perusahaan US$7 miliar per Maret 2019 . 

Artinya marketplace e-commerce besutan William Tanujaya itu butuh peningkatan valuasi sampai US$3 miliar lagi, untuk bisa naik kelas menjadi decacorn

Integrasi TikTok Shop-Tokopedia Rampung, Kemendag Pastikan Awasi Ketat Transaksi

Startup Indonesia lainnya dalam daftar tersebut menunjukkan, Traveloka Indonesia valuasinya baru menyentuh US$2 miliar dan Bukalapak masih bertahan pada valuasi US$1 miliar. 

Dalam daftar tersebut, CB Insight menempatkan startup asal China Bytedance atau sering disebut Tautiao, sebagai startup paling bernilai dalam segmen media. Induk perusahaan dari TikTok itu mencapai valuasi US$75 miliar menyusul suntikan investasi dari SoftBank pada November tahun lalu. 

Mengekor di belakang Bytedance, ada platfform on demand Uber dengan valuasi US$72 miliar, Didi Chuxing dengan valuasi US$56 miliar. Induk perusahaan TikTok itu masih unggul valuasinya dari perusahaan kelas dunia seperti SpaceX yang mana valuasinya US$21,5 miliar, atau AirBnB dengan valuasi US$29,3 miliar. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya