Startup Mau dapat Modal dari Investor, Syaratnya Jangan Lebay

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Di tengah menjamurnya perusahaan rintisan atau startup di Indonesia, beberapa sektor dinilai masih belum diminati untuk 'diisi' lantaran mayoritas startup bergerak di sektor teknologi keuangan atau fintech.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Menurut Anggota Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Hari Sungkari, ada tiga sektor yang masih 'lowong' yaitu pertanian, pendidikan dan kesehatan.

"Ya, sekarang yang jadi tren, kan, di sektor keuangan. Itu dalam beberapa tahun ke depan memang popularitas masih tinggi. Tapi harus diingat, pertanian, pendidikan, dan kesehatan juga penting. We have a lot of problem with that," kata dia di Jakarta, Rabu, 24 April 2019.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Hari lalu bercerita beberapa waktu lalu membawa sejumlah startup ke Texas, Amerika Serikat.

Mereka 'berguru' sama startup kesehatan di sana mengenai stunting, atau sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibanding tinggi badan orang seusianya, alias kurang gizi kronis.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Ia juga menuturkan bahwa di AS, startup kesehatan membantu rumah sakit dan dokter dalam memonitor kehamilan seorang ibu dari jarak jauh.

Kemudian, untuk sektor pertanian, Hari mengatakan masalah klasik yang kerap dihadapi petani adalah soal tengkulak. Menurutnya hal ini yang seharusnya bisa dicarikan solusi.

"Jadi sebelum bikin startup itu harus punya solve the problem. Nah, masalah ini harus diuji dulu sebelum di survei. Kalau enggak ada, ya, kita switch. Tapi kalau ada kita buat produknya. Minimal fiber produk saja dulu," ujarnya.

Hari menyebut untuk menentukan kesuksesan sebuah startup, maka hal itu bergantung pada komposisi tim. Saat mereka sedang mencari pendanaan, investor akan bertanya tentang visi dan profil dari perusahaan tersebut.

Artinya, ia melanjutkan, sebuah kepercayaan yang dibangun investor tergantung dari para pendiri perusahaan. "Tunjukkan juga bahwa kita harus profesional. Orang yang enggak berlebihan itu biasanya bisa dipercaya. Kalau lebay susah dipercaya," tegas Hari. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya