Cek Kesehatan Lewat ATM, Bukan Mustahil

Prototipe ATM Sehat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Tiga alumni Universitas Indonesia, dengan konsentrasi yang berbeda, sejak tiga tahun lalu membangun sebuah perusahaan rintisan atau startup bernama 'ATM Sehat'.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Kepala Eksekutif ATM Sehat, Sigit Mohamad Nuzul mengatakan, ide ini berawal banyaknya masyarakat sulit untuk melakukan cek kesehatan. Dengan hadirnya ATM Sehat, maka masyarakat tidak perlu khawatir tidak bisa melakukan cek kesehatan.

"Ini solusi yang kami tawarkan. Sebuah mesin layaknya ATM ke masyarakat. Kami juga punya platform sendiri yang sudah terintegrasi dengan sensor. Jadi nantinya pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi. Ketika mereka cek kesehatan, datanya otomatis tersimpan," kata Sigit kepada VIVA, Kamis 25 April 2019.

Sahabat Stevie Agnecya Bongkar Fakta Baru, Selalu Kambuh Usai Subuh dan Zuhur

Menurutnya ATM Sehat hanya menyediakan layanan cek kesehatan dasar seperti mengukur berat badan, tensi darah, temperatur, oximeter, kapasitas paru, kolestrol dan glukosa.

Dengan harapan supaya masyarakat menjadi lebih sadar akan kesehatan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Kepala Teknologi ATM Sehat, Ahmad Zaki Anshori, mengaku telah mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan.

Meski begitu, baik Sigit maupun Zaki, sepakat mengatakan masih memiliki tantangan besar, yaitu regulasi dan kesadaran atau awareness masyarakat. "Karena ini layanan cek kesehatan sendiri (self-service health check). Banyak dari mereka yang tidak paham penggunaannya," ungkap mereka.

Kendati memiliki tantangan, namun mereka optimistis dalam tiga bulan sudah bisa teratasi. Salah satu caranya membuat desain ATM Sehat semudah mungkin.

Zaki menambahkan, tidak hanya dengan Kemenkes, tetapi ATM Sehat juga sedang melobi perusahaan-perusahaan untuk memonitoring kesehatan para karyawannya.

Saat ini perangkat yang mereka bawa ke Expo 4.0 yang digelar GK Plug and Play masih berbentuk prototipe.

Adapun harga yang mereka tawarkan untuk melakukan cek kesehatan masih terbilang di bawah rata-rata, sekitar Rp15 ribu. Namun, menurut Zaki, harga ini belum pakem alias masih akan berubah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya