Cukup Daftar di Aplikasi, Toko Kelontong Bisa Raup Rp30 Juta

Ilustrasi aplikasi di smartphone.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berdasarkan data yang dirilis Deloitte, toko kelontong dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia yang memaksimalkan teknologi seperti website atau aplikasi digital bisa mendapatkan kenaikan pendapatan 80 persen lebih cepat daripada mereka yang belum melek teknologi.

Satu Tahun Bermitra, BPJS Ketenagakerjaan dan SRC Gelar Silaturahmi di Cirebon

Aplikasi Kios untuk Dagang Online atau Kudo mengaku berhasil membantu ratusan ribu warung lewat #MajuinWarung. Gerakan yang digaungkan sejak Februari 2019 ini adalah gerakan sosial yang mengajak masyarakat Indonesia untuk memajukan UMKM dengan memanfaatkan teknologi.

Menurut Pendiri dan Kepala Eksekutif Kudo, Agung Nugroho, melalui #MajuinWarung siapa saja bisa mendaftarkan warung di sekitarnya menjadi warung digital dengan mengakses www.majuinwarung.com. Masyarakat yang telah membantu warung dengan teknologi Kudo disebut sebagai 'pejuang warung'.

Dorong Kinerja 740 Ribu Agen BRILink, Bos BRI Tegaskan Ada Satu Hal yang Tak Didigitalisasi

Hingga saat ini, ia melanjutkan, puluhan ribu pejuang warung telah ikut ambil andil dalam memajukan warung di sekitar mereka. Tidak hanya memberikan keuntungan, para pejuang warung juga mendapatkan insentif menarik dan turut menambah penghasilan dari setiap warung yang berhasil dimajukan.

Panik Kepergok Warga, Maling Warung Sembako di Tangsel Naik ke Genteng

"Kami memberikan akses digital untuk berjualan berbagai macam produk bagi warung tradisional. Kami menjembatani layanan keuangan ke masyarakat dengan keterbatasan akses digital dan perbankan, sehingga dapat meningkatkan penghasilan tambahan pemilik warung," kata Agung, dalam keterangannya, Selasa, 21 Mei 2019.

Ia mengungkapkan, dengan aplikasi Kudo, warung menjadi serba bisa. Mulai dari bisa berjualan apa saja termasuk pulsa, pembayaran tagihan dan tiket perjalanan, kirim uang dan menawarkan berbagai layanan keuangan digital, sampai membantu tetangga menjadi pengemudi Grab untuk menambah penghasilan.

Agung lalu memberi contoh pemilik warung bernama Afandi dari Tangerang, Banten, yang sukses dengan toko kelontong. Pria asa Madura ini mengaku memberanikan diri pindah dari kampung halamannya ke Tangerang untuk mengembangkan usahanya.

Afandi lalu menggunakan aplikasi Kudo selama dua tahun. Ia mengaku toko kelontongnya lebih ramai dan berhasil meraih omzet sekitar Rp30 juta per bulan. "Warung saya menjual pulsa dan pembayaran tagihan. Jadi enggak cuma jualan barang kebutuhan harian," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya