Menkominfo: Traveloka dan Tokopedia Tak Akan Jadi Biro Umrah

Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan kembali Traveloka dan Tokopedia tak akan mengganggu bisnis umrah, setelah pemerintah menandatangani nota kesepahaman umrah digital dengan Arab Saudi.

Daftar Harga HP Infinix per 6 April 2024

Dia menepis kekhawatiran kedua marketplace tersebut akan ‘memakan’ biro umrah yang sudah ada sebelumnya. 

"Keterlibatan Traveloka dan Tokopedia, mereka itu tidak akan menjadi penyelenggara umrah seperti biro penyelenggara umrah lainnya. Kami sudah membicarakan ini dengan Kemenag," ujar Rudiantara menjawab pertanyaan anggota Komisi I dalam Rapat Kerja di komleks DPR, Senayan, Senin 22 Juli 2019. 

TikTok-Tokopedia Integration System Completed

Rudiantara menuturkan, sebelum penandatanganan kerja sama umrah digital dengan pemerintah Arab Saudi, Kominfo sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Luar Negeri. 

"Saya pastikan, yang namanya Traveloka dan Tokopedia tidak menjadi penyelenggara haji dan umrah," ujarnya.

Integrasi TikTok Shop-Tokopedia Rampung, Kemendag Pastikan Awasi Ketat Transaksi

Dia beralasan, perlibatan Traveloka dan Tokopedia dilandasi dengan perkembangan dunia digital dan teknologi. Selain itu, kedua marketplace tersebut dirasakan andal untuk mengembangkan bisnis umrah di Indonesia. 

"Alasan kami melibatkan Traveloka adalah, karena mereka sudah mengetahui mekanisme travel. Sedangkan kami melibatkan Tokopedia, karena Sofbank ini sudah menggandeng Tokopedia. Ini jelas mempermudah kita dalam menyelenggarakan umrah. Tetapi, mereka tidak akan mengambil porsi UMKM biro penyelenggara haji dan umrah," tegas Rudiantara.

Selain melibatkan Tokopedia dan Traveloka, Rudiantara mengungkapkan, nanti bakal ada satu aplikasi lagi, namanya Kurma yang bakal ikut dalam integrasi umrah digital. 

Beberapa anggota Komisi I menilai masuknya Traveloka dan Tokopedia dalam bisnis umrah digital bakal berdampak pada biro umrah kecil yang jumlahnya mencapai jutaan entitas bisnis. Selain itu, kerja sama umrah digital itu dipandang tumpang tindih dengan aturan penyelenggaraan umrah dan haji yang sudah ada selama ini.

Rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika mengembangkan umrah digital dengan melibatkan platform Traveloka dan Tokopedia, mendapat protes dari anggota parlemen. 

Anggota Komisi VIII DPR, Khatibul Umam Wiranu mengatakan, dampak keterlibatan dua perusahaan besar tersebut dipastikan bakal menggulung bisnis travel yang telah dirintis puluhan tahun oleh masyarakat. Khatibul mengibaratkan masuknya Traveloka dan Tokopedia dalam bisnis umrah ini sebagai tsunami untuk biro umrah kecil. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya