Tiga Ribu CCTV Akan Dipasang dalam GrabCar

Head of Area Grab Sumatera, Anindita Rangkuti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA – Salah satu layanan milik Grab, GrabCar, akan memasang tiga ribu CCTV di dalam mobil mitra pengemudi atau driver. Hal ini bertujuan, untuk mencegah dan mengantisipasi tindakan kriminal, baik pelanggan maupun driver.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Head of Area Grab Sumatera, Anindita Rangkuti mengungkapkan, perusahaannya selalu mengedepankan keamanan bagi pelanggan dan driver. Adapun keberadaan CCTV ini, berkat kerja sama dengan JVKenwood.

Selain CCTV, sejumlah fitur keamanan yang dimiliki pesaing Gojek ini antara lain, penyamaran nomor telepon (number masking), free call, verifikasi wajah pelanggan lewat selfie bersama driver, dan tombol darurat yang menghubungkan tiga kontak darurat jika terjadi insiden atau tindakan kriminal.

Geger Seorang Pelajar SMP Terkapar Dikeroyok Sesama Pelajar, Pelaku Panik Ada CCTV

Ia juga mengaku terus mengembangkan dan melengkapi fasilitas keamanan, seperti pemasangan CCTV terpasang di dalam GrabCar. "Jadi, kami bisa terus memonitor ke mana pun mereka pergi," katanya di Medan, Sumatera Utara, Selasa 23 Juli 2019.

Anindita menjelaskan, ketika melakukan perjalanan bersama Grab, apabila keamanannya merasa terancam, maka pelanggan cukup menekan tombol darurat dan sistem Grab akan secara otomatis mengirimkan pesan peringatan kepada kontak darurat yang sudah didaftarkan sebelumnya.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

"Selain itu, sistem kami memberikan notifikasi kepada tim Customer Experience Grab yang akan segera menghubungi pelanggan," ungkap Anindita.

Kendati demikian, ia enggan merinci berapa jumlah persentase antara driver GrabCar perempuan dan laki-laki. "Dari sisi keamanan, sih, Medan tidak masuk ke dalam kategori bahaya kejahatan untuk transportasi online," jelas dia. (asp)

Ilustrasi mobil polisi.

Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Motif dari perbuatan ini adalah balas dendam karena salah satu pelaku diduga sering menjadi korban penindasan oleh korban, yang kemudian dilaporkan kepada teman-temannya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024