Jangan Kelamaan Nganggur, Coba Ikut Inovasi Lewat Marketplace

Ilustrasi pria bekerja.
Sumber :
  • Pixabay/StartupStockPhotos

VIVA – Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2019 berjumlah 7,05 juta orang, atau meningkat dari bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 7 juta orang.

Langgar HET, 10 Ribu Penjual Minyak Goreng Online Di-Takedown

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau rentang usia 15-24 tahun, sebesar 10,42 persen pada Agustus 2019.

Sementara penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 197,91 juta orang, atau bertambah dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar 194,78 juta orang.

Willix Halim Resmi Jadi CEO Sekaligus Dirut Bukalapak

Selain SMK, lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menempati peringkat kedua dengan persentase 7,92 persen, diikuti diploma I/II/III 5,99 persen, universitas 5,67 persen, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4,75 persen, dan Sekolah Dasar (SD) 2,41 persen.

Adapun berdasarkan wilayah, tingkat pengangguran di perkotaan turun dari 6,45 persen pada Agustus 2018 menjadi 6,31 persen pada Agustus 2019, sedangkan tingkat pengangguran di pedesaan turun dari 4,04 persen menjadi 3,93 persen.

Kemenparekraf Tegaskan Akan Berantas Barang Bajakan

"Sejalan dengan itu, kami berharap bisa berkontribusi terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia melalui inovasi yang menghubungkan pelaku UMKM, pasar, serta tenaga kerja terampil," kata Kepala Eksekutif Marketplace Ralali.com, Joseph Aditya di Jakarta.

Kontribusi yang dimaksud adalah menghadirkan Ralali Partner, yang ke depannya, diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai pusat edukasi dan pengembangan platform yang membantu bisnis berkembang dengan memberdayakan dan menghubungkan jutaan pekerjaan berkualitas bernama Mitra Business Innovation Group Agent.

Ia mengaku kesenjangan (gap) informasi dan keterampilan tenaga kerja masih menjadi persoalan besar bagi sektor ketenagakerjaan Indonesia. Banyak perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja yang memiliki kompetensi tertentu, dan di sisi lain, banyak calon tenaga kerja yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Menurutnya ada empat fungsi Ralali Partner. "Pertama hiring. Yaitu, sebagai bentuk nyata untuk mengurangi angka pengangguran. Lalu, training untuk mengedukasi supaya memiliki kualitas yang terstandardisasi," ungkap Joseph.

Selanjutnya, ada monitoring sehingga kualitas kinerja terus terpantau, dan supporting, seperti salah satunya dukungan penyediaan database yang lengkap. Peluncuran Ralali Partner dilakukan secara serentak di tiga kota, yaitu Tangerang Banten, Bandung Jawa Barat, dan Palembang Sumatera Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya