Virus Corona Ciptakan 'Medan Perang' di Bursa Kripto

Ilustrasi uang kripto.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Harga rata-rata uang kripto Bitcoin pada kuartal I 2020 lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu, di mana harganya setara dengan US$8.287 (Rp121,3 juta).

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Padahal saat ini dunia sedang dilanda wabah Virus Corona COVID-19. Adapun harga Bitcoin di tahun lalu hanya US$3.791 (Rp55,5 juta), sebagaimana dikutip dari Cointelegraph, Jumat, 15 Mei 2020.

Menurut Branding and Public Relations Manager Bityard, Benjamin Novotny, pasar makin bergejolak akibat pandemi Virus Corona, sehingga membuat harga instrumen investasi menurun, termasuk cryptocurrency (mata uang kripto).

OPM Minta TNI Tak Jatuhkan Bom, Ancam Bawa Pilot Susi Air ke Medan Perang

Namun, ia melanjutkan penurunan hanya sebentar karena diikuti dengan rebound atau kenaikan cepat dari titik terendahnya yang mencapai lebih dari 60 persen. "Pembelian kontrak berjangka pasti akan menjadi medan perang utama paling kompetitif tahun ini di bursa uang kripto," kata dia di Jakarta, dalam konferensi pers virtual hari ini.

Melihat peluang ini Benjamin optimistis jika pasar kontrak berjangka uang kripto akan lebih kompetitif dan memiliki inovasi yang bisa dicapai. Karena itulah, Bityard – platform contract trading cryptocurrency asal Singapura, menyediakan layanan perdagangan aset kripto yang aman, mudah, dan cepat di lebih dari 150 negara.

Nilai Aset Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Investor Diminta Lakukan Riset dengan Teliti

Benjamin mengaku Bityard selalu menganut konsep produk transaksi sederhana untuk kontrak yang kompleks dan bertujuan untuk memberikan pelanggan pengalaman operasi sederhana yang utama.

"Untuk membuka akun, Anda hanya perlu mendaftar dengan email atau nomor ponsel. Anda sudah menjadi pengguna Bityard dalam 30 detik serta mendapatkan BYD, yaitu token asli dari platform Bityard. Jika Anda melakukan transaksi perdagangan, maka Anda akan mendapatkan bonus hingga 258 USD Tether (USDT) gratis," ujar Ben.

Bityard diketahui telah menerima investasi strategis dari hedge fund AS senilai US$10 juta (Rp146,4 miliar) untuk menciptakan preseden dalam industri untuk kontrak yang kompleks serta transaksi sederhana.

"Bityard adalah platform perdagangan kontrak mata uang digital, yang diatur oleh Bisnis Layanan Uang Amerika, Akuntansi Singapura dan Otoritas Pengatur Korporat (ACRA), dan MTR Estonia untuk Uni Eropa," ujar Benjamin.

Ia juga mengaku akan berusaha untuk mengikuti permintaan pasar aset digital lokal di Asia Tenggara, terutama yang berkaitan dengan tren Blockchain yang digerakkan oleh pemerintah. Saat ini Bityard mendukung penggunaan enam mata uang digital arus utama sebagai metode pengisian ulang akun pengguna.

Kemudian, bisa juga menggunakan mata uang seperti Renminbi China, Dong Vietnam maupun mata uang fiat. Bityrad juga menyederhanakan fungsi antarmuka perdagangan (user interface trading) yang kompleks agar bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh pengguna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya