Apa yang Bikin E-Wallet Asal Singapura Sukses Tumbangkan Ovo dan Gopay

E-Commerce Shopee.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Saat ini ShopeePay didapuk menjadi e-wallet atau dompet digital terkemuka di Indonesia. Alat pembayaran milik Shopee asal Singapura itu sukses tumbangkan Ovo dan Gopay, Dana serta LinkAja.

Banyak Pilihan untuk Berkomunikasi di Era Digitalisasi

Padahal, Ovo sudah bekerja sama dengan salah satu platform e-commerce berpredikat unicorn, Tokopedia. Sementara Gopay disebut-sebut merupakan pemain kunci dalam pertempuran antardompet digital ini harus mengakui keunggulan ShopeePay.

Baca: Mencengangkan, Penguasa E-Wallet di Indonesia Bukan Ovo dan Gopay

Terancam Diboikot karena Dituduh Dukung Israel, Grab Bantah dan Donasi Rp3,5 M ke Gaza

Bahkan, Direktur Snapcart Indonesia, Astrid Williandry, melihat jika ShopeePay merupakan e-wallet yang memiliki laju pertumbuhan paling pesat di Indonesia sejak awal tahun ini. Astrid melihat kesuksesan ShopeePay menjadi nomor satu karena gencarnya strategi dalam menjangkau dan memperoleh konsumen baru.

Selain itu, integrasi ShopeePay dalam aplikasi Shopee yang sekarang diklaim menjadi e-commerce terbesar di Indonesia juga turut mendongkrak keberhasilan ini.

Ekosistem Grab Disebut Besar dan Prestisius

"Mereka melakukan promosi secara masif dan menjalin kerja sama dengan banyak merchant sehingga dikenal oleh konsumen Tanah Air," kata dia, Selasa, 25 Agustus 2020.

Astrid mengungkapkan ShopeePay memiliki jaringan ratusan ribu merchant di seluruh Indonesia dari berbagai kategori. Mulai dari makanan, minuman, fesyen, ritel, logistik, hingga kegiatan sosial seperti donasi. Hal ini membuat bisnis ShopeePay melaju pesat dan hadir di setiap lini kehidupan konsumen.

"Banyak brand (merek) terkenal juga telah menjalin kerja sama dengan ShopeePay, di antaranya McDonald’s, Burger King, Excelso, Kopi Kenangan, Alfamart, Superindo, Ramayana, dan lain-lain," jelasnya.

Bukan itu saja. Hal yang mendukung ShopeePay bisa melejit menjadi e-wallet nomor satu di Tanah Air karena tingginya frekuensi pemakaian dibanding dengan pemain e-wallet lainnya.

Frekuensi transaksi bulanan ShopeePay di 9,1 kali per bulan, jauh di atas 2 pesaing terdekatnya, OVO (8,6 kali per bulan), GoPay (6,9 kali per bulan).

Astrid melihat tingginya frekuensi penggunaan ShopeePay juga menunjukkan kenyamanan para pengguna dalam menggunakan e-wallet ini.

Pengalaman belanja online yang seamless dan menawarkan cara bertransaksi non-tunai secara aman, efektif, dan efisien membuat para pengguna ingin merekomendasikan ShopeePay.

Hal ini tercermin di mana 33 persen responden lebih memilih ShopeePay sebagai merek e-wallet yang paling direkomendasikan. Lalu, diikuti OVO (26 persen), Dana (20 persen), Gopay (16 persen), dan LinkAja (5 persen).

"ShopeePay unggul karena sangat masif menawarkan berbagai layanan promo. Selain dapat digunakan untuk pembayaran online, ShopeePay juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran offline di gerai-gerai. Di sisi lain, metode pembayaran menggunakan e-wallet diyakini juga merupakan solusi aman bertransaksi di masa pandemi. Itulah kunci mereka hingga menjadi e-wallet paling disukai dan paling banyak digunakan konsumen. Multi solutif dan memudahkan,” tegas Astrid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya