Alibaba, Airbnb dan Uber Lahir dari Sebuah Krisis

- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
VIVA – Di tengah ketidakpastian global yang disebabkan Virus Corona COVID-19, perusahaan di seluruh dunia mengambil kendali atas masa depan mereka sendiri. Mereka secara aktif mencari dan menangkap peluang bisnis baru sambil membentuk model operasi baru dan cara kerja baru.
Akselerasi transformasi digital selama pandemi mendorong perusahaan untuk melampaui batas-batas tradisional untuk menciptakan pasar yang sama sekali baru, serta penawaran nilai baru untuk pelanggan. Produk, layanan, dan cara perusahaan menjalankan bisnis berkembang dengan sangat cepat.
Baca: Jualan Online Seperti Pakai Sepatu Baru
Terlepas dari dampak sosial dan ekonomi, krisis selalu melahirkan dunia baru dengan pemain serta pemimpin industri yang baru pula. Pandemi SARS yang dimulai pada 2002 menjadi katalisator pertumbuhan meteorik dari sebuah perusahaan e-commerce kecil bernama Alibaba menjadi pemain utama ritel online di Asia.
Lalu, krisis keuangan pada 2008 memberi jalan bagi Airbnb dan Uber untuk berkembang di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa karena subprime mortgage yang berimbas ke krisis sektor keuangan yang lebih dalam. Krisis ini berdampak pada tabungan dan pendapatan yang lebih rendah bagi masyarakat di sana.
- Cermati.com
Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, Kepala Eksekutif Bukalapak Rachmat Kaimuddin mendorong supaya saling belajar satu sama lain. Menurutnya, semua orang ingin membuat perubahan dan mengeksplorasi peluang apapun di masa pandemi ini.