- The Cryptonomist
VIVA – Mata uang kripto Bitcoin belakangan ini menjadi viral, karena nilainya mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Jika 2-3 bulan lalu masih di angka Rp300-400 juta per koin, kini sudah melonjak jadi Rp811 juta.
Tak heran jika kemudian banyak yang tertarik untuk menambang, yakni istilah yang dipakai untuk mendapatkan Bitcoin di dunia maya.
Namun, ternyata menambang bukan satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan untung dalam bentuk uang kripto seperti Bitcoin dan Harprixcoin.
Seperti yang diungkapkan oleh Chief Operating Officer Salma Markets, Annie Luong. Ia mengatakan, bahwa aplikasinya menyediakan opsi untuk trading mata uang kripto berbagai jenis.
Sama seperti aset lain, mata uang kripto saat ini berada di level yang sangat tinggi. Tapi, tidak menutup kemungkinan harganya akan turun drastis dalam waktu singkat.
“Para trader mendapatkan untung luar biasa dengan mengamati gerakan pasar dan memanfaatkan perubahan harga,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu 24 Maret 2021.
Itu sebabnya, perdagangan berjangka untuk Bitcoin sangat disarankan untuk tetap menjaga agar pemilik tetap mendapat keuntungan.
Annie mencontohkan, trader dapat memilih untuk short sell Bitcoin jika merasa harganya akan turun. Short selling berarti trader membeli kontrak yang memberi untung, jika harga di masa depan lebih rendah dibanding harga saat pembelian kontrak itu.
Saat pasar sedang menurun atau saat memasuki fase bear, trader dapat melakukan short sell untuk mendapat untung atau untuk melindungi aset mereka dari harga yang sedang melemah.
“Dalam perdagangan berjangka, trader membeli dan menjual kontrak Bitcoin, Harprixcoin atau aset kripto lain dan menutup posisinya dalam uang (dalam bentuk US$),” tuturnya.
Sebagai informasi, Salma Markets yang telah menerima lisensi dari Financial Commision saat ini menawarkan perdagangan aset kripto yang populer, termasuk Bitcoin (BTC), Harprixcoin (HPT), Ether (ETH), Litecoin (LTC), XRP, dan TRX.
