Sopir Angkot dan Ojol Diminta Jadi Prioritas Vaksinasi Pemda

Ilustrasi suntik vaksin
Sumber :
  • Instagram @gojek24jam

VIVA – Program vaksinasi yang sebelumnya digelar di Jakarta, saat ini sudah mulai berjalan di daerah-daerah. Stok vaksin dikirim secara bertahap dan mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Karena jumlahnya masih terbatas, maka pemerintah daerah membuat daftar prioritas penerima vaksin. Salah satunya yakni warga yang sudah lanjut usia atau lansia.

Penentuan prioritas itu harus sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan nomor 119/2813/SJ dan nomor 117/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian APBD 2020 Dalam Rangka Penanganan Covid-19, Serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional.

Tukang Ojek dan Supir Angkut Umum Dianiaya Orang Tak Dikenal di Paniai Papua Tengah

Dalam SKB itu disebutkan, bahwa Pemda harus menjaga agar dunia usaha daerah tetap hidup, antara lain melalui pemberdayaan UMKM serta koperasi dalam rangka memulihkan dan menstimulasi kegiatan perekonomian di daerah.

”Selain golongan lansia, masyarakat yang bekerja sebagai pedagang di pasar dan juga masyarakat transportasi mulai sopir angkot, ojol (ojek online) dan lainnya harusnya prioritas,” ujar Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono melalui keterangan resmi, dikutip Kamis 1 April 2021.

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar

Pandu menyebutkan, Pemda harus menyusun lebih baik lagi skala prioritas program vaksinasi bagi masyarakat. Sebab, masih terjadi salah sasaran dalam penentuan prioritas tersebut.

”Mayoritas Pemda masih sangat lamban dalam pemberian vaksin. Selain itu, vaksin juga banyak yang salah sasaran diberikan ke kolega pejabat daerah. Seharusnya diberikan ke orang-orang dari sektor yang rentan,” tuturnya.

Di bidang transportasi, vaksinasi berperan besar karena bisa meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan para pengguna transportasi, termasuk yang berbasis online.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, mengatakan hal senada. Menurutnya, intensitas tinggi dalam berinteraksi juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing.

“Mereka (ojol dan sopir) harus dijadikan target vaksinasi ketika golongan lansia sudah semua diberikan vaksin,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya