Program Vaksinasi Driver Gojek Mendapat Apresiasi

Ilustrasi suntik vaksin
Sumber :
  • Instagram @gojek24jam

VIVA – Gojek mulai menggelar vaksinasi untuk puluhan ribu mitra driver mereka yang ada di Jakarta. Program ini diadakan bekerja sama dengan Pemprov DKI dan Halodoc.

Ramalan Zodiak Jum’at 19 April 2024, Sagitarius: Teman dekat Mungkin Mengkhianatimu

Layanan vaksinasi yang dilakukan secara drivethru di dua lokasi, yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Barat tersebut mendapat apresiasi, karena dianggap bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Purnawan Juandi mengatakan bahwa percepatan ekonomi nasional memang bersifat relatif dan bakal tergantung pada banyak faktor. Namun, inisiatif Gojek untuk meningkatkan imunitas para mitranya dianggap sebagai langkah positif.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

”Mereka (mitra driver Gojek) bekerja di luar tiap hari dan berinteraksi dengan orang. Langkah Gojek melakukan vaksinasi massal sudah tepat, karena para pelaku transportasi juga bagian dari penggerak ekonomi nasional,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu 2 Mei 2021.

Dengan adanya program tersebut, mitra Gojek memiliki tingkat risiko lebih rendah saat mengantar orang maupun barang. Terlebih, saat ini mereka juga aktif melayani pesan-antar makanan yang terus meningkat di tengah pandemi.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

”Saya dengar, kebijakan vaksinasi ojol juga tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah lain. Misalnya, di Medan dan Kalimantan. Ini sudah baik, hanya perlu percepatan,” tuturnya.

Salah satu solusi untuk mempercepat, kata pria yang juga Ketua Umum Aliansi Telemedik Indonesia itu adalah pemerintah menggandeng swasta seperti Gojek.

Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi, Purnawan menyarankan untuk melibatkan rumah sakit yang saat ini baru sebatas melayani tes swab dan rapid.

”Di daerah juga perlu dibuka stadion atau ruangan besar, agar bisa menampung peserta vaksin. Tenaga Kesehatan jumlahnya harus diperbanyak, agar program vaksinasi ini bisa menyeluruh menjangkau Indonesia yang luas,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya