Menempa Startup Pemula Jadi Berharga

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Data yang dikutip dari laman Startupranking.com menunjukkan Indonesia saat ini menduduki posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yakni mencapai 2.229 startup pada April 2021.

Konsisten Mengomunikasikan Value Perusahaan, BRI Raih 6 Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Indonesia berada di bawah India atau menjadi yang kedua terbesar di Asia. Meskipun begitu, Indonesia membutuhkan talenta digital yang memiliki keahlian kuat agar bisa mengembangkan startup digital.

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo membuka program inkubasi Startup Studio Indonesia gelombang kedua, yang akan berlangsung hingga Juli mendatang.

Soal Lemahnya Penegakkan Aturan ke Tiktok, Ekonom Singgung Ambisi Jalur Sutra Tiongkok

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, berharap program ini dapat menjawab tantangan utama startup pemula atau early-stage startup dan membangun semangat kolaborasi antar pelaku startup untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem ekonomi digital nasional yang tangguh.

"Kita harus melakukan transfer pengetahuan, membuka jejaring bisnis baru, serta membangun karakter dan kompetensi startup yang berdaya saing tinggi untuk mewujudkannya," kata dia, melalui konferensi pers virtual, Senin, 3 Mei 2021.

RI Bisa Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Menteri Bahlil Beberkan Mekanismenya

Gelombang kedua ini diikuti 15 startup yang terpilih dari 1.063 pendaftar untuk mengikuti pelatihan dan diskusi bersama mentor yang terdiri dari para pendiri dan praktisi startup yang kini masih aktif, antara lain Grady Laksomo dari Moka POS, Jonathan Sudharta dari Halodoc, dan Amanda Cole dari Sayurbox.

Menurut Semuel, Kominfo memprioritaskan enam sektor bisnis perusahaan rintisan atau startup pada program ini, yaitu logistik, pendidikan, maritim, kesehatan, pariwisata, dan agrikultur. Startup yang bisa mengikuti program ini adalah yang memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal tiga bulan.

Selain itu, Startup Studio juga memberikan syarat perusahaan sedang dalam proses validasi product-market fit, telah berbadan hukum dan dalam tahap pendanaan angel investor, pre-seed, seed, pre-seires A dan series A.

Ke-15 startup yang terpilih pada gelombang kedua ini adalah ALIA, Appskep, AVTER, Cerah.co, Dibimbing.id, Legalku, LingoTalk, MyDoctors, Ovento, Prieds, Rahsa Nusantara, SejutaCita, Shieldtag, Tebengan, dan Wehelpyou.

"Kita berharap program ini, selain bisa memberikan pelatihan dan diskusi dengan mentor, para startup pemula ini juga berkolaborasi satu sama lain untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, yang berpotensi sangat besar," jelas Semuel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya