Cucu Konglomerat Bidik Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong

Pekerja migran Indonesia.
Sumber :
  • The Diplomat

VIVA – Para pekerja Indonesia yang mencari nafkah di Hong Kong kini bisa mengirim uang ke keluarganya dengan lebih mudah, cepat, dan murah berkat kerja sama strategis antara perusahaan rintisan teknologi keuangan (startup fintech) Yourpay dengan Chandra Remittance.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Menurut Pendiri dan Kepala Eksekutif Yourpay, Christilia Widjaja, kerja sama tersebut akan memantapkan misinya untuk menyediakan layanan terbaik bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri yang didominasi oleh domestic worker dan low-skilled labor. Ia menyebut pada umumnya para pekerja tersebut menerima pembayaran secara tunai.

"Dengan kerja sama ini, maka pekerja migran Indonesia di Hong Kong bisa mengisi saldo Yourpay secara tunai dan real-time melalui semua cabang Chandra Remittance yang tersebar di seluruh Hong Kong. Nantinya dana tersebut bisa diambil dengan mudah oleh keluarganya di Indonesia melalui layanan kami," ujar dia, Rabu, 16 Juni 2021.

5 Dampak Negatif Gegara Kecanduan Game Online, Bisa Ganggu Fisik dan Mental

Christilia menambahkan, keputusan untuk menggandeng Chandra Remittance karena keduanya sama-sama menaruh perhatian yang besar atas kesulitan para pekerja Indonesia di luar negeri dalam mengirimkan uang ke keluarganya.

Viral MUA Ceritakan Kisah Pengantin Kesurupan Gegara Tidak Ziarah Kubur Sebelum Nikah

Ia menilai Chandra Remittance merupakan salah satu penggerak dan pemerhati komunitas pekerja migran Indonesia yang terbesar di koridor migran Hong Kong. "Fokus kami adalah menciptakan layanan terpercaya dengan biaya yang rendah hinga 10,5 kali lebih murah dari pilihan layanan serupa," tuturnya.

Generasi ketiga atau cucu dari trah Eka Tjipta Widjaja, konglomerat pendiri Sinar Mas Group, ini juga memastikan semua fitur di Yourpay telah dibangun sebaik mungkin untuk mempermudah pekerja migran. Dengan demikian, Yourpay bisa menjadi katalisator bagi pekerja migran dan seluruh keluarganya agar melek literasi keuangan.

Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap Hari Internasional Remitansi Keluarga (International Day of Family Remittances/IDFR) yang diperingati Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB setiap 16 Juni. Berdasarkan data PBB, ada lebih dari 200 juta pekerja migran kirim uang ke lebih dari 800 juta anggota keluarga setiap tahunnya.

Dengan begitu, muncul desakan inisiatif dalam Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration yang digagas PBB agar penyedia layanan keuangan internasional bisa mengurangi biaya transfer dan mempermudah inklusi keuangan yang lebih besar melalui pengiriman uang.

Sebagai catatan, laporan Bank Dunia yang dirilis Mei 2021 mengungkapkan terjadi penurunan remitansi seluruh pekerja migran tahun lalu menjadi US$540 miliar dari US$548 miliar pada 2019. Penurunan sebesar 1,6 persen di tengah pandemi COVID-19 ini menjadi bukti kalau pekerja migran tidak memangkas kiriman uang untuk keluarga di rumah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya