Mitra Ojol Resah Namanya Dicatut buat Aksi Demo

Gojek dan Grab.
Sumber :
  • Ken Kobayashi/Nikkei Asia

VIVA – Mitra Ojek Online atau ojol merasa resah, karena saat ini beredar ajakan demo dalam bentuk poster seruan aksi nasional di media sosial. Padahal, itu bukan atas inisiatif mereka.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua, Igun Wicaksono mengatakan bahwa aksi tersebut adalah ulah dari para pihak tidak bertanggung jawab, yang menyebar poster ajakan demo dalam rangka menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

”Itu hanya catut saja! Kami dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda juga merasa dirugikan atas sebaran poster provokasi tersebut, yang membawa nama driver ojol untuk kepentingan politis pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis 22 Juli 2021.

Tukang Ojek dan Supir Angkut Umum Dianiaya Orang Tak Dikenal di Paniai Papua Tengah

Igun mengimbau kepada perusahaan-perusahaan aplikator, untuk melaporkan kepada kepolisian karena pembuat poster tersebut mencatut nama dan logo perusahaan-perusahaan aplikator, sehingga merugikan para mitra ojolnya juga.

”Polri harus usut tuntas aktor provokator yang ada di belakang pembuatan poster-poster tersebut dan penyebarnya,” tuturnya.

Jelang Putusan MK, Polisi Imbau warga Hindari Kawasan Monas hingga Merdeka Barat

Igun mengajak para driver ojol tetap beraktivitas mencari nafkah seperti biasa, dan tidak terprovokasi oleh sebaran-sebaran yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab.

”Karena ojol sendiri saat PPKM ini merupakan prioritas pada lintasan-lintasan penyekatan, sehingga tidak ada protes terhadap kebijakan PPKM,” ungkapnya.

Sementara itu, mengenai adanya beberapa pengendara ojol yang disebut mengikuti aksi demo di Bandung, Jawa Barat pada hari ini, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menjelaskan bahwa hal itu tidak benar.

“Ojol dan pedagang kaki lima tidak ikut demo, mereka memisahkan diri. Aksi hari ini diikuti sekitar 150 orang, dan itu ditunggangi oleh pihak yang ingin membuat Kota Bandung menjadi tidak kondusif,” jelas Kapolrestabes, dikutip dari laman Instagram @polrestabesbandung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya