Sasaran Ekosistem Digital Induk Bukalapak dan Grab Bukan Kota Besar

Grab.
Sumber :
  • Saigoneer

VIVA – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek menginvestasikan US$375 juta atau Rp5,44 triliun di Grab Indonesia. Perusahaan milik konglomerat Eddy Sariatmadja itu memiliki saham di perusahaan media seperti PT Surya Citra Media Televisi Tbk (SCMA) dengan Stasiun TV SCTV serta sejumlah media online, seperti liputan6.com dan kapanlagi.com.

Selain media, Emtek juga memiliki saham di layanan pembayaran elektronik Dana dan e-commerce Bukalapak. Pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, menilai kolaborasi Grab dan Emtek akan memberi landasan kokoh dan fungsional bagi perkembangan sistem digital nasional ke depan.

Menurutnya, kekuatan super aplikasi Grab akan bersinergi dengan portofolio bisnis Emtek di bidang media, all-commerce, dan produksi konten. Keduanya juga berkomitmen mempercepat transformasi digital UMKM fokus pada kota-kota tier 2 dan 3 yang selama ini seolah luput dari hingar-bingar perkembangan bisnis digital.

"Kolaborasi ini akan menyediakan layanan digital yang lebih terjangkau bagi masyarakat, bahkan di daerah yang tingkat digitalisasinya masih rendah," kata Ronny di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2021.

Seperti diberitakan, prioritas utama kolaborasi Grab dan Emtek adalah memperluas digitalisasi hingga ke tingkat kabupaten. Ini merupakan langkah fundamental yang penting karena meskipun 99 persen dari bisnis di Tanah Air adalah UMKM, namun baru sekitar 21 persen yang memiliki akses digital.

Prioritas itu tercermin dalam inisiatif pertama yang akan digulirkan, yakni program akselerator yang bersifat menyeluruh untuk UMKM, dengan menawarkan solusi teknologi yang didukung Bukalapak dan Grab.

“Visi di balik kolaborasi strategis Emtek dan Grab ini layak dijadikan benchmark bagi kolaborasi-kolaborasi strategis perusahaan teknologi Indonesia ke depannya, karena mengusung spirit yang sangat inklusif-produktif dalam mengakomodasi pelaku-pelaku ekonomi lainnya, terutama UMKM,” tutur Ronny.

Ketika masuk ke ekosistem digital Emtek dan Grab, para pelaku UMKM ini akan dilayani oleh solusi digital hasil sinergi antara Bukalapak, GrabFood, GrabKios, dan GrabMart. Belum lagi jika nanti portofolio Emtek di bidang media, baik TV free to air, platform over the top (OTT) dan media daring, diikutkan dalam kolaborasi.

Terancam Diboikot karena Dituduh Dukung Israel, Grab Bantah dan Donasi Rp3,5 M ke Gaza

Di sisi lain, Grab selama ini telah terbukti menjadi pintu bagi UMKM untuk meraih peluang yang lebih luas. Mulai dari yang paling sederhana, yaitu pertama kali membuka rekening bank, hingga akses informasi dan permodalan yang selama ini tampak tidak terjangkau.

Untuk itu, ia berharap ke depannya ekosistem digital Emtek dan Grab bisa menjadi wadah UMKM yang tidak hanya lebih produktif dan agresif tapi juga kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru berdaya saing tinggi.

Ekosistem Grab Disebut Besar dan Prestisius

“Kehadiran ekosistem digital yang fokus pada UMKM pada gilirannya akan memperkokoh status dominan sektor ini di dalam sistem perekonomian nasional, untuk kemudian bersaing di pentas ekosistem ekonomi digital berskala global,” papar Ronny.

Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024