Investasi dengan Modal Kecil Lewat Ponsel

ilustrasi ponsel.
Sumber :

VIVA – Crowdfunding menjadi inovasi teknologi yang akhir-akhir ini turut mengambil hati masyarakat. Crowdfunding adalah pemodalan urun dana untuk suatu kegiatan atau usaha yang dananya dikumpulkan dari sejumlah besar orang yang tertarik dari kegiatan atau usaha tersebut.

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

Platform securities crowdfunding Bizhare meluncurkan aplikasi mobile perdana yang merupakan bentuk inovasi untuk memberikan kemudahan dan mengoptimalkan fitur terlengkap, serta membuat proses pendanaan bisnis UKM bagi pelaku bisnis semakin mudah dan efisien.

Perilisan aplikasi ini juga seiring dengan perluasan izin Bizhare.id menjadi securities crowdfunding. Seluruh masyarakat Indonesia ke depannya dapat memanfaatkan berbagai produk layanan securities crowdfunding berupa obligasi dan sukuk melalui aplikasi Bizhare.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Kepala Eksekutif Bizhare Heinrich Vincent menjelaskan, peningkatan minat investasi masyarakat khususnya yang berusia produktif yang mana sekitar 80 persen mengakses melalui mobile, menjadi alasan utama Bizhare merilis aplikasi ini.

"Bizhare mencatatkan pertumbuhan investor aktif sebesar 346 persen dan investor terdaftar sebesar 166 persen pada tahun ini,” kata Vincent, Kamis, 23 September 2021.

Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Pelaku Rampas Ponsel Korban Sebelum Kabur

Tak hanya peningkatan jumlah investor yang signifikan, pertumbuhan penerbit, dan calon penerbit yang sangat pesat juga mendorong Bizhare menyajikan sistem yang lebih baik melalui aplikasi.

Terhitung kebutuhan pendanaan sekitar 1.200 calon penerbit bisnis UKM mencapai Rp100 triliun dan kebutuhan pendanaan calon penerbit khusus bisnis berbasis syariah Rp2,4 triliun. Menurut Vincent, melalui aplikasi Bizhare, masyarakat dapat mulai berinvestasi di berbagai bisnis riil dengan modal kecil.

Mulai dari RAMU, bisnis besutan musisi Rizky Febian, lalu waralaba internasional asal Thailand Black Canyon Coffee & Eatery, Sour Sally, eksportir perikanan BLA dari Papua, Qomunitas Petani Satu Surakarta, dan juga minimarket seperti Alfamart dan Alfamidi beserta kepemilikan propertinya.

Dari sistem aplikasi sendiri, Bizhare telah melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan sistemnya. Sejak pertama hadir pada 2017, Bizhare mengutamakan MVP atau fitur utama pada Bizhare dengan sistem bernama Bizhare Base atau Bizhare 1.0.

Besarnya pengguna Bizhare melalui mobile dan perkembangan pengguna yang sangat signifikan yakni sebesar 1.967.45 persen sejak pertama hadir, mendorong Bizhare merilis sistem Progressive Web App. Kemudian, pada tahun ini Bizhare akhirnya resmi merilis Bizhare Application 1.0.

Ia berharap, aplikasi Bizhare dapat menjadi solusi pendanaan bagi banyak bisnis waralaba di tengah kondisi pandemi COVID-19, sehingga dapat membuat pelaku usaha lebih bergairah lagi dalam melakukan ekspansi bisnis.

"Kami membangun aplikasi dengan teknologi terbaru untuk menghadirkan aplikasi bagi pengguna Android dan juga iOS. Optimasi tampilan dan user flow, serta menambahkan fitur keamanan baru untuk aplikasi," tutur Vincent.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya