Disuntik Dana Rp2,8 Miliar gara-gara Peduli sama Pedagang Kecil

Startup.
Sumber :
  • Medium

VIVA – Platform social commerce asal Indonesia bukaPO meraih pendanaan sebesar US$200 ribu atau sekitar Rp2,85 miliar dari Bali Investment Club, perusahaan investasi yang fokus pada investasi berdampak sosial.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Startup ini resmi diluncurkan pada Desember 2020 dan hingga saat ini sudah hampir 400 pedagang kecil, seperti pegiat usaha makanan dan minuman rumahan telah bergabung dengan bukaPO serta berhasil menjual lebih dari 20 ribu pesanan.

Melalui konsep pre-order, para pengusaha mikro dapat mengurangi risiko keuangan dan dengan sistem mereka juga tidak perlu menyimpan bahan baku dalam jumlah yang besar.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

Pendiri dan Kepala Eksekutif bukaPO, Olaf Purvis, mengaku berkomitmen untuk menggunakan dana tersebut agar dapat membuat dampak sosial dan ekonomi yang lebih besar lagi bagi para pedagang kecil di Bali dengan menyediakan edukasi, cloud kitchen, serta membangun ekosistem yang sehat melalui program Gotong Royong.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

"Dengan pendanaan ini kami berharap dapat menjadi insiprasi bagi entrepreneur lain, khususnya di Bali, untuk menciptakan sebuah bisnis yang lebih berdampak secara sosial dan ekonomi," kata Olaf, Rabu, 6 Oktober 2021.

Pada kesempatan yang sama, Managing Partner Bali Investment Club, Tom Courly, mengaku bangga bisa mendukung bukaPO karena konsepnya yang bisa memberdayakan serta membantu komunitas di Bali dan terbukti telah bertumbuh secara organik di masa sulit seperti sekarang.

"Kami ini sebuah perusahaan investasi yang berfokus dalam pendanaan dan membantu mentoring untuk para entrepreneur yang usahanya dapat memberikan dampak sosial bagi komunitas di sekitarnya," tutur dia.

Selain itu, bukaPO sudah terlebih dahulu mendapatkan pendanaan dari beberapa social impact angel investor, yaitu David Dharma Thomas mantan managing director of JP Morgan dan Delia Kirana the ceo of Wiryamanta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya