- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA – Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam, namun belum semuanya dijual dengan harga yang tinggi. Hanya beberapa yang sudah sejak dahulu jadi andalan, misalnya mineral dan rotan.
Salah satu sumber daya alam lainnya yang juga berpotensi diolah menjadi barang dengan nilai jual yang tinggi, yakni rumput laut. Wilayah yang mulai serius menggarapnya, yaitu Makassar di Sulawesi Selatan.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Taiwan Trade Center Jakarta, Tony Lin. Ia mengatakan, bahwa Taiwan sudah memiliki teknologi yang bisa melakukan hal itu dengan mudah.
“Rumput laut di Makassar, itu saat ini diekspor begitu saja. Padahal kalau dikemas dengan apik dan menarik, nilai jualnya jadi lebih tinggi,” ujarnya di Jakarta, dikutip Kamis 14 Oktober 2021.
Tony mencontohkan, produk asal Jepang bisa mahal harganya karena ditawarkan dalam kemasan yang bagus. Hal itu bisa jadi inspirasi para pebisnis di Tanah Air, yang ingin meningkatkan kualitas produk tanpa mengeluarkan biaya besar.
Hal itu yang menjadi alasan beberapa perusahaan asal Taiwan menggelar pameran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka menawarkan mesin dengan teknologi terkini yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Pameran teknologi mesin buatan Taiwan.
- Istimewa
Acara yang bertajuk Taipei International Packaging Industry Show dan Taipei International Food Processing Machinery Show itu diadakan oleh Taiwan External Trade Development Council atau TAITRA, dan diikuti beberapa perusahaan ternama.
Misalnya Allen Plastic Industries yang ahli dalam bidang pembuatan mesin pelabelan dan pernah memenangkan penghargaan Gold Great Good Machinery. Lalu ada Ri Way Enterprise yang mengembangkan mesin kosmetik.
Kemudian Win Shine Machinery yang spesialisasinya adalah pembuat mesin untuk mencetak wadah makanan yang ramah lingkungan.
Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya
ara ahli di seluruh dunia sering kali membuat prediksi tentang akhir dunia atau kiamat berdasarkan pengetahuan mereka dalam bidang masing-masing, termasuk Thomas Malthus
