PPKM Turun Level Bikin Startup GPS Tracker Semringah

Ilustrasi PPKM.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah disambut gembira kalangan pebisnis, tak terkecuali startup GPS tracker, Fox Logger.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

"Penurunan level PPKM membuat mobilitas penduduk dan kendaraan bertambah. Ini adalah kabar yang baik karena penjualan GPS tracker akan sejalan dengan peningkatan mobilitas, khususnya kendaraan,” ungkap Kepala Eksekutif Fox Logger Indonesia, Alamsyah Cheung, Kamis, 28 Oktober 2021.

Ia optimistis bisnis GPS tracker akan terus melonjak hingga penghujung 2021. Selain mobilitas yang terus meningkat, tanda-tandanya pun sudah terlihat dari data yang ada yang menunjukkan perbaikan.

Detik-detik Roket Space One Meledak di Udara Setelah 5 Detik Diluncurkan

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Januari-September 2021, volume penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) mencapai 627.537 unit, tumbuh 68,67 persen dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu (372.048 unit).

Di sisi lain, volume produksi mobil di periode Januari-September 2021 mencapai 794.454 unit, meningkat 64,41 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. Alamsyah mengaku jika semakin banyaknya penjualan kendaraan bermotor melahirkan pasar baru untuk Fox Logger.

Telkomsel Berburu Startup

Sebab, setiap kendaraan bermotor yang keluar dari pabrikan yang digunakan untuk keperluan niaga atau bisnis, pasti membutuhkan Fox Logger untuk memberikan analisis data pergerakan kendaraan tersebut.

"Lalu, jika kendaraan keluar dari pabrikan melalui perusahaan pembiayaan (leasing), maka lebih dipastikan lagi mereka membutuhkan Fox Logger agar membantu meminimalisasi risiko kehilangan kendaraan,” jelas dia, menambahkan.

Untuk mengantisipasi membaiknya situasi, Alamsyah menyatakan Fox Logger kini terus berbenah. Dalam pandangannya, kuartal empat menjadi kuartal terbaik di penghujung tahun ini karena situasi pandemi COVID-19 sudah menurun dan masyarakat kian sehat dan dekat ke pintu kehidupan normal yang baru.

"Kami harus siap-siap menghadapi lonjakan permintaan GPS tracker di kuartal empat, yang dalam estimasi kami bisa 50 persen lebih tinggi dari kuartal ketiga," ungkap Alamsyah.

Bila situasi kian membaik di penghujung 2021, ia meyakini kinerja Fox Logger pada 2022 akan semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih dengan rencana masuknya mobil listrik dari sejumlah produsen, seperti Hyundai dari Korea Selatan, yang akan memproduksi mobil listrik di Indonesia pada pertengahan tahun depan.

"Mobil listrik akan memberikan warna baru pada dunia otomotif Indonesia. Kami pastinya juga mengantisipasi hal ini," tuturnya. Alamsyah pun memiliki target tetap agar menjadi nomor satu di pasar GPS tracker. Salah satu mematangkan proses IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya