Pandemi COVID-19 Bikin Orang Nyaman Kerja dari Jarak Jauh, Masa Sih?

Ilustrasi pekerjaan.
Sumber :
  • Freepik/mindandi

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, Sribu, mengungkapkan bahwa masa depan sektor freelancing, atau pekerjaan yang tidak terikat kontrak jangka panjang, di Indonesia semakin cerah.

MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

Hal ini dipicu oleh transformasi dunia HR di masa pandemi COVID-19 dua tahun terakhir yang semakin #HumanFriendly. Besarnya potensi industri freelancing yang akan terus bertumbuh ini memerlukan platform dan infrastruktur pendukung yang memungkinkan terciptanya ekosistem yang kondusif untuk semua pihak yang terlibat.

"Situasi pandemi telah mengakselerasi pengadopsian sistem kerja jarak jauh (remote working) dan proses kerja digital yang semakin diterima secara luas, baik dari sisi pelaku usaha maupun pekerja," kata Pendiri dan Kepala Eksekutif Sribu Ryan Gondokusumo, Sabtu, 14 Mei 2022.

Ada 49 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Tambahan di Long Weekend Wafat Yesus Kristus, Catat Rutenya

Biro Pusat Statistik atau BPS mencatat adanya peningkatan jumlah pekerja paruh waktu atau freelancer. Per Agustus 2020, terdapat setidaknya 33,34 juta orang Indonesia yang bekerja secara paruh waktu atau sebagai freelancer, meningkat sebesar 4,32 juta atau setara dengan 26 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menilik lebih jauh terkait potensi bisnis di sektor freelancing, Ryan melihat bagaimana sektor freelancing di Indonesia telah mengalami perkembangan yang positif dan cukup menjanjikan selama 10 tahun terakhir.

Tak cuma Unggul Lewat Transformasi Digital, tapi Harus Menunjang Kelancaran Operasional

Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah freelancer dan jumlah klien/perusahaan yang menggunakan jasa freelancer melalui platform Sribu. "Selain itu, kami juga secara konsisten membukukan pertumbuhan pendapatan rata-rata 15 persen per tahun," ujarnya.

Dari sisi suplai misalnya, Ryan memandang peminat freelancer akan terus meningkat seiring semakin nyamannya orang bekerja dengan sistem kerja jarak jauh yang lebih fleksibel dan #HumanFriendly. Dari sisi permintaan, pelaku usaha akan semakin terbuka dengan berbagai opsi perekrutan.

Menurut Ryan lagi, besarnya potensi industri freelancing yang terus bertumbuh ini memerlukan adanya platform dan infrastruktur pendukung yang memungkinkan terciptanya ekosistem yang kondusif untuk semua pihak yang terlibat.

Ia melihat terdapat beberapa komponen penting untuk mendukung pertumbuhan industri freelancing secara sehat, kolaboratif, nyaman dan aman, yaitu:

- Perlunya wadah / platform berbasis digital untuk pemberi kerja dan pencari kerja saling bertemu.
- Adanya sarana komunikasi yang terpusat, mudah digunakan dan harus aman mengingat akan terjadi banyak perpindahan data dan informasi klien/perusahaan yang bersifat rahasia.
- Pihak mediator yang dapat menjamin keamanan, mengawasi dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Hingga saat ini, sebanyak 100 ribu pekerjaan telah diselesaikan oleh para freelancer melalui platform Sribu. Jenis pekerjaan yang dikerjakan meliputi desain, penulisan, fotografi, videografi, pemasaran digital, pembuatan website, dan aplikasi mobile.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya